Bahkan, Sosial Demokrat Kanselir Olaf Scholz, FDP libertarian Duerr dan lingkungan Hijau sepakat dengan koalisi mereka tentang langkah-langkah seperti sistem poin untuk spesialis dari negara-negara di luar Uni Eropa.
Pemerintah Jerman juga akan menaikkan upah minimum nasional menjadi 12 Euro (13,60 Dolar AS) per jam untuk membuatnya lebih menarik.
Baca Juga: Mantan Kabais Ungkap Fakta Mengerikan Soal TKA China, Refly Harun Minta Masyarakat Waspada
Menurut Institut Ekonomi Jerman angkatan kerja akan menyusut lebih dari 300.000 orang tahun ini karena ada lebih banyak pekerja yang pensiun daripada yang lebih muda yang memasuki pasar tenaga kerja.
Diperkirakan, kesenjangan tenaga kerja pada 2029 dapat mencapai 650.000 dan meninggalkan akumulasi kekurangan usia pekerja hingga 5 juta pada tahun 2030.
Jumlah orang Jerman yang bekerja tumbuh menjadi hampir 45 juta pada tahun lalu meskipun terjadi pandemi virus corona.
Setelah beberapa dekade tingkat kelahiran yang rendah dan migrasi yang tidak merata membuat angkatan kerja menyusut.
Baca Juga: Jokowi Disalahkan karena Banyaknya TKA China di Indonesia, Luhut Akui Masih Minim SDM Berkompeten
Hal tersebut juga menimbulkan bom waktu demografis pada sistem pensiun publik Jerman.
Lebih sedikit karyawan yang dibebani tugas membiayai pensiun dari sejumlah besar pensiunan yang menikmati hidup lebih lama di Jerman.