Untuk mengatasi masalah yang ada, Pemerintah Inggris pada hari ini mengumumkan rencana untuk mengeluarkan visa sementara untuk 5.000 pengemudi truk asing.
Meskipun demikian, para pemimpin bisnis menilai langkah pemerintah hanya bersifat jangka pendek. Hal tersebut tidak akan menyelesaikan kekurangan tenaga kerja akut.
Mereka membutuhkannya tidak hanya dalam mendistribusikan bahan bakar, tetapi juga hal lain menjelang Natal.
Baca Juga: Medali Perak Olimpiade Tokyo 2020 Milik Inggris Raya Dibatalkan Usai Atletnya Positif Doping
Shapps sendiri menduga, kepanikan atas bahan bakar sebagai situasi buatan dan menyalahkan asosiasi pengangkut.
“Mereka sangat ingin memiliki lebih banyak pengemudi Eropa yang memotong gaji Inggris,” ujar Shapps.
“Ini adalah akibat kurangnya perencanaan setelah kami keluar dari Uni Eropa (UE)… Hanya satu konsekuensinya adalah akan ada kekurangan driver HGV (Heavy Goods Vehicle) itu bisa diprediksi. Sudah diprediksi,” tegas Shapps.***