Minta Dunia Tolak Akui Pemerintahan Taliban, Diplomat Afghanistan Buat Pernyataan Bersama

- 16 September 2021, 11:05 WIB
Bendera Afghanistan berkibar di Depan Kedutaan Afghanistan di Washington, Amerika Serikat
Bendera Afghanistan berkibar di Depan Kedutaan Afghanistan di Washington, Amerika Serikat /Dok. Reuters/

SEPUTARTANGSEL.COM - Sejak Kabul dan pemerintahan Afghanistan dikuasai oleh Taliban, banyak diplomatnya yang pergi menyelamatkan diri.

Kini para diplomat tersebut membuat pernyataan bersama terkait pemerintahan Taliban di Afghanistan.

Para diplomat meminta dunia untuk tidak mengakui Taliban sebagai penguasa baru di Afghanistan.

Baca Juga: Dunia Sambut Permintaan PBB untuk Beri Bantuan Kepada Afghanistan  

Pernyataan yang mereka buat disampaikan terlebih dahulu ke Reuters sebelum kemudian rilis ke publik.

Menurut Sekretaris Pertama di Kedutaan Besar Afghanistan di Washington, Raha mengatakan jika pos terdepannya masih beroperasi dengan terdapat tandatangan puluhan pejabat yang beroperasi untuk upaya diplomatik.

Mereka bahkan mencela para pemimpin negara sekutu karena membiarkan rakyat Afghanistan berada di bawah belas kasihan Taliban, sebagaimana dikutip SeputarTangsel.com dari Antara, Kamis 16 September 2021.

Baca Juga: Taliban Sebut Tugas Perempuan Afghanistan Hanya Melahirkan, Budiman Sudjatmiko: Ngakunya Moderat

Meskipun tanpa pemerintahan, para diplomat itu masih berupaya bekerja dari misi di Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Turki, dan beberapa negara lainnya.

Mereka semua merupakan duta besar Afghanistan untuk negara-negara di dunia yang kini tengah berusaha menolak pemerintahan Taliban.

"Kami berkecil hati bahwa setelah 20 tahun keterlibatan, para sekutu kami meninggalkan Afghanistan dan meninggalkan rakyat kami di bawah belas kasian kelompok teroris," tulis para diplomat tersebut.

Baca Juga: Taliban Sebut Tugas Perempuan Afghanistan Hanya Melahirkan, Budiman Sudjatmiko: Ngakunya Moderat

Dalam surat pernyataan tersebut, seluruh diplomat asal Afghanistan meminta agar para pemimpin dunia mau menggunakan semua cara untuk menghentikan kekerasan Tabilan terhadap kaum perempuan, jurnalis dan aktivis masyarakat sipil.

"Keberhasilan Taliban dalam merebut kekuasaan melalui cara-cara ilegal dan kekerasan....memberanikan kelompok teroris dan ekstremis kekerasan di seluruh dunia," tulis para diplomat lagi.

Mereka juga memperingatkan mengenai implikasi global sebagai akibat dari penggulingan pemerintah sah Afghanistan oleh Taliban.

Kini para diplomat berfokus untuk memberikan layanan bagi warga Afghanistan yang tinggal di Amerika Serikat.

Baca Juga: PBB Masih Cari Bantuan untuk Cegah Krisis Kemanusiaan di Afghanistan, China dan Pakistan Gerak Cepat  

Mereka juga berusaha untuk menarik perhatian dunia pada situasi yang tengah terjadi di Afghanistan.

"Kami semua kecewa, seperti  kedutaan-kedutaan lainnya, atas cara dia (Ashraf Ghani) meninggalkan negara," ujar Raha.

Seperti yang diketahui bahwa pada pekan lalu Ghani mengatakan jika dirinya pergi karena tak ingin ada pertumpahan darah.

Ghani juga membantah tuduhan jika dirinya mencuri jutaan dollar dalam perjalanannya keluar dari Afghanistan.

Kini kedutaan telah menurunkan foto Ashraf Ghani setelah dia secara tiba-tiba meninggalkan kursi kepresidenan dan Afghanistan pada 15 Agustus lalu dan membiarkan Kabul dikuasai Taliban.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

x