Penarikan Pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan Picu Konflik Baru Antara AS dan China, Ini Kata Ahli

- 3 September 2021, 14:08 WIB
Penarikan Pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan disebut berpotensi timbulkan konflik baru antara AS dan China
Penarikan Pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan disebut berpotensi timbulkan konflik baru antara AS dan China /Reuters/

SEPUTARTANGSEL.COM - Penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan disebut dapat timbulkan konflik baru antara AS dan China.

Konflik antara Amerika Serikat dan China itu disebut oleh Tom Tugendhat MP, seorang Ahli dari Policy Exchange.

Tom Tugendhat MP mengatakan, penarikan pasukan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dipandang sebagai kelemahan oleh China.

Baca Juga: Taliban Usir Amerika Serikat dari Afghanistan Setelah 20 Tahun Berperang

"Ada kemungkinan China membaca kelemahan ini dan memutuskan bahwa ini adalah saat di mana ia dapat melenturkan otot-ototnya. Dan AS merasa bahwa jika tidak, maka akan terlihat lemah, akan merasa bahwa harus merespons," kata Tugendhat, dilansir SeputarTangsel.com dari Express pada Jumat, 3 September 2021.

Dia mengatakan, hal ini mungkin membuat AS berusaha untuk menginvestasikan upaya yang lebih besar ke dalam aliansi yang akan disebut China sebagai agresi.

Hal ini lah yang menurutnya akan menimbulkan konflik baru antara kedua negara tersebut.

Baca Juga: Pesawat Angkut Terakhir Militer Amerika Serikat Lepas Landas dari Kabul, Taliban Rayakan dengan Tembakan Udara

"Ini adalah momen ketika pihak-pihak memiliki persepsi yang berbeda tentang kekuatan dan kelemahan satu sama lain, sehingga konflik kemungkinan akan muncul, dan pada saat seperti ini ada kemungkinan kuat bahwa itulah yang akan kita lihat," ujarnya.

Pernyataan Tugendhat ini dilakukan setelah China memutuskan untuk tetap membuka kedutaan di Afghanistan.

Lebih lanjut, Ketua Komite Pemilihan Urusan Luar Negeri itu menilai, kemenangan Taliban bisa sangat diprediksi akan memunculkan terorisme di negara-negara Barat seperti Inggris.

Baca Juga: Drone Amerika Serikat Ledakkan Mobil ISIS-K Berisi Bom

"Ini belum berakhir. Ini hanyalah awal dari tahap baru kekacauan," tegasnya.

"Setiap kali Anda memiliki gerakan ekstremis Islam dalam sebuah wilayah, apakah itu negara bangsa atau hanya sebagian, kita tahu apa yang terjadi selanjutnya. Benar-benar dapat diprediksi bahwa kita akan berakhir dengan kelompok teroris ekstremis kekerasan," pungkasnya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah