Sebelumnya, pekan lalu sekitar 80.000 orang juga sudah dievakuasi di provinsi barat daya Sichuan. Banjir di sini menewaskan sekitar 300 orang.
China sebenarnya merupakan negara yang secara teratur mengalami banjir justru di bulan-bulan musim panas. Namun, pihak berwenang mengingatkan, bahwa cuaca ekstrem akan menjadi lebih sering sebagai akibat dari perubahan iklim.
“Peristiwa ekstrem , seperti suhu tinggi dan curah hujan lebat telah meningkat. Tingkat risiko iklim di China juga meningkat,” ujar Chao Qingchen, Wakil Direktur Pusat Iklim Nasional.
Kenaikan suhu telah meningkatkan kemungkinan hujan lebat di seluruh dunia. Dam[paknya di China kemungkinan akan makin buruk di tahun-tahun mendatang.
Chao Qingchen mengatakan, suhu dan cuah hujan yang lebih tinggi membuat sumer daya air China lebih rentan. Selain itu, cuaca ekstrem juga merupakan ancaman nyata yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi. ***