Laurel Hubbard Atlet Transgender Pertama Cetak Sejarah Baru di Ajang Olimpiade

- 3 Agustus 2021, 20:58 WIB
Laurel Hubbard atlet transgender pertama di olimpiade pada penampilannya semalam di cabor angkat berat kategori +87 kg putri pada senin, 2 Agustus 2021
Laurel Hubbard atlet transgender pertama di olimpiade pada penampilannya semalam di cabor angkat berat kategori +87 kg putri pada senin, 2 Agustus 2021 /Foto: Reuters /Edgard Garrido/

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Laurel Hubbard atlet berkebangsaan Selandia Baru, menjadi perbincangan baru-baru ini berkat keikutsertaannya di Olimpiade Tokyo 2021.

Pasalnya, atlet 43 tahun yang tampil di cabang olahraga angkat besi +87 kg putri tersebut mencetak sejarah baru dengan menjadi atlet transgender pertama yang berkompetisi di ajang Olimpiade.

Hubbard dilahirkan sebagai seorang laki-laki namun mulai mengidentifikasi diri sebagai seorang perempuan pada tahun 2013 yang lalu.

Perdebatan mengenai keikutsertaannya di ajang Olimpiade telah dimulai sebelum Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung.

Baca Juga: Kisah Raket Kayu Mengantarkan Apriyani Rahayu Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

Komite Olimpiade Nasional (IOC) sendiri telah menyetujui perihal keikutsertaannya di ajang Olimpiade, bahkan memuji keberanian dan keuletan Hubbard.

“Tidak ada aturan atau regulasi IOC seputar partisipasi transgender. Itu tergantung pada masing-masing federasi internasional,” jelas Dr Richard Budgett Direktur medis dan sains IOC dikutip SeputarTangsel.com dari The Guardian pada Kamis, 29 Juli 2021.

“Laurel Hubbard adalah seorang wanita, dan bersaing di bawah aturan federasinya dan kami harus memberi penghargaan atas keberaniannya dalam berkompetisi dan lolos ke Olimpiade,” jelas Budgett.

Baca Juga: Anggota TGUPP DKI Tanggapi Cuitan Ayang Utriza Soal Program Formula E dan Rumah DP 0 Rupiah

Meski berhasil mencetak sejarah baru di dunia Olimpiade sebagai atlet transgender pertama yang dapat berpartisipasi di ajang olahraga bergengsi tersebut, Hubbard gagal meraih medali Olimpiade pertamanya.

Hubbert gagal mengangkat barbel seberat 120 kg dan 125 kg, dan berakhir finish di urutan terakhir klasemen pada pertandingan angkat besi kategori +87 kg putri yang digelar tadi malam Senin, 2 Agustus 2021.

Hubbert juga berada di kategori yang sama dengan atlet angkat besi Indonesia, Nurul Akmal yang berhasil menduduki peringkat lima klasemen.

Saat dia gagal dalam pertandingan Olimpiade semalam, Hubbard meninggalkan arena dengan senyuman dan menunjukkan lambang hati menggunakan kedua tangannya di atas arena angkat besi.

Baca Juga: Polemik Pesawat Kepresidenan Dicat Merah Putih, Andi Arief: Entah Maksudnya Apa, Warna Bendera atau Corona

Meski gagal, Hubbert tetap berterima kasih kepada Komite Olimpiade Selandia Baru, penyelenggara olimpiade Jepang, dan Komite Olimpiade Internasional atas dukungan yang diberikan kepadanya.

“Mereka telah menunjukkan bahwa olahraga adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh semua orang di seluruh dunia. Ini inklusif, dapat diakses, dan saya pikir itu benar-benar luar biasa,” ujar Laurel Hubbard dikutip SeputarTangsel.com dari The Guardian pada Senin, 2 Agustus 2021.

Hubbard mengaku berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantunya mewujudkan impian untuk bertanding di ajang olimpiade, meski keikutsertaanya diiringi kontroversi.

Baca Juga: Sandiaga Uno Gandeng Hotman Paris dan Holywings Jadikan Salah Satu Sentra Vaksinasi Terbesar

“Saya tahu bahwa partisipasi saya dalam permainan ini tidak sepenuhnya tanpa kontroversi, Tapi mereka sangat luar biasa. Mereka Sangat membantu, dan saya sangat berterima kasih kepada mereka semua. Terima kasih,” ujar Hubbard.***

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: The Guardian


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x