Covid-19 Dilaporkan Partai Republik AS karena Kebocoran Laboratorium China

- 2 Agustus 2021, 17:23 WIB
Partai Republik AS merilis laporan Senin 2 Agustus 2021, Covid-19 berasal dari laboratorium China yang bocor
Partai Republik AS merilis laporan Senin 2 Agustus 2021, Covid-19 berasal dari laboratorium China yang bocor /Ilustrasi: Pixabay/ Geralt

 

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Partai Republik AS merilis laporan asal Covid-19 adalah laboratorium China yang bocor.

Laporan yang dirilis Senin, 2 Agustus 2021, menyebutkan, mereka mempunyai bukti tersebut. Ada sejumlah ilmuwan dari Institut Virologi Wuhan (WIV) dibantu para ahli AS telah memodifikasi virus Corona untuk menginfeksi manusia.

Perwakilan Partai Republik yang menjabat sebagai Komite Urusan Luar Negeri, DPR AS merupakan orang yang merilis laporan dari staf panel partainya.

Dia mendesak penyelidikan bipartisan tentang asal-usul pandemi Covid-19 yang telah menewaskan 4,4 juta orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Angkasa Pura II Wajibkan Penumpang Pesawat Gunakan Aplikasi PeduliLindungi

Dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters, Senin 2 Agustus 2021, secara umum, ada dua kemungkinan teori yang banyak dipercayai orang AS. Pertama, virus merupakan modifikasi secara genetik dari sebuah fasilitas di Wuhan yang bocor. Teori kedua, meyakini kemungkinan pandemi disebabkan oleh virus hewan yang ditularkan ke manusia di pasar makanan laut dekat WIV.

Wuhan memang merupakan tempat kasus Covid-19 pertama kali ditemukan. Namun, Beijing membantah semua teori. Mereka juga menyangkal tuduhan menutup-nutupi penyelidikan.

“Kami sekarang percaya sudah waktunya untuk sepenuhnya mengabaikan pasar basah (Wuhan) sebagai sumbernya,” demikian tertulis dalam laporan.

“Kami juga percaya banyak bukti yang menyebutkan, bahwa virus memang bocor dari WIV dan itu terjadi sebelum 12 September 2019.”

Baca Juga: Presiden Jokowi Diminta Tegas Perintahkan Polri untuk Periksa Ade Armando Terkait Isu SARA Anthony Ginting

Dalam laporan dituliskan adanya informasi baru. Pada bulan Juli 2019 ada permintaan untuk perbaikan sistem pengolahan limbah berbahaya senilai 1,5 juta dolar AS untuk fasilitas di WIV yang berusia kurang dari dua tahun.

Sebelumnya pada bulan April 2021, Badan Intelijen AS telah menyatakan setuju dengan konsensus ilmiah yang mengatakan virus bukan buatan manusia. Virus bukan sengaja dimodifikasi secara genetik.

Kemudian pada bulan Mei 2021, Presiden AS Joe Biden sudah meminta badan intelijennya untuk mempercepat penyelidikan asal-usul virus dan melaporkannya dalam waktu 90 hari.

Namun, sampai saat ini intelijen AS belum mendapat kesimpulan apapun. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini