Network
SEPUTARTANGSEL.COM – Pemimpin Pakistan Imran Khan mengulangi dukungan negaranya kepada pemerintah China terkait kebijakannya di provinsi Xinjiang yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Dia juga memuji sistem satu partai negara itu sebagai model yang lebih baik bagi masyarakat dibandingkan dengan demokrasi elektoral.
Sementara kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh China melakukan penginterniran massal dan penyiksaan yang sistematis dan meluas yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap penduduk Muslim di provinsi Xinjiang barat daya.
Baca Juga: Israel Mengutuk Pelanggaran China Atas Muslim Uyghur
Dalam laporan bulan lalu, Amnesti Internasional menyebut situasi di Xinjiang sebagai pemandangan neraka distopian. Dengan mengutip lusinan kesaksian yang merinci tuduhan pencucian otak, penyiksaan, dan penghapusan identitas budaya.
Tetapi Imran Khan puas dengan bantahan pemerintah China atas pelanggaran hak apa pun.
“Hubungan kami dengan pejabat China, versi apa yang terjadi di Xinjiang benar-benar berbeda dengan versi yang kami dengar dari media Barat dan pemerintah Barat,” kata Imran Khan seperti dikutip dari Al Jazeera pada Jumat, 2 Juli 2021.
Baca Juga: Bikin Kagum, Crazy Rich Jakarta Monica Soraya Adopsi 13 Anak
“Karena kami memiliki hubungan yang sangat kuat dengan China, dan karena kami memiliki hubungan berdasarkan kepercayaan, jadi kami benar-benar menerima versi China. Apa yang mereka katakan tentang program mereka di Xinjiang, kami menerimanya.”
