Jepang Desak Negara Eropa Kerahkan Kekuatan Militer Untuk Melawan China di Kawasan Indo-Pasifik

- 21 Juni 2021, 10:40 WIB
Kolase bendera Jepang dan China. Menteri Pertahanan Jepang desak negara Eropa hadirkan militer kuat di kawasan Indo-Pasifik
Kolase bendera Jepang dan China. Menteri Pertahanan Jepang desak negara Eropa hadirkan militer kuat di kawasan Indo-Pasifik /Pixabay/jorono/SW1994/


SEPUTARTANGSEL.COM - China dinilai telah melakukan perubahan status quo secara sepihak dengan paksaan dan upaya meliterisasi di Laut China Selatan atau Laut Natuna Utara.

Hal ini memicu pemerintah Jepang melalui Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi mengajak negara-negara Eropa menjalin kerjasama dalam melawan pengaruh China.

Nobuo Kishi dalam melawan kekuatan China di kawasan Indo-Pasifik meminta Eropa agar mengerahkan kekuatan militernya.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact 21 Juni 2021, Masih Berlaku Belum Kadaluwarsa, Tersedia Cara Redeem

Dalam pidato pertamanya di depan subkomite Parlemen Eropa, Nobuo Kishi terus mengajak untuk memperluas dalam sektor keamanan mereka.

"(Partai-partai) seperti Jepang dan UE (Uni Eropa) harus bersama-sama menangani perang melawan otoritarianisme," kata Nobuo Kishi, dikutip dari SCMP, Senin, 21 Juni 2021.

"Sebagai menteri pertahanan, saya sangat memuji poin bahwa strategi UE menetapkan penguatan kehadiran dan tindakan di Indo-Pasifik," katanya.

Baca Juga: Jokowi Ulang Tahun Ruhut Sitompul Beri Ucapan Selamat Begini

Tidak hanya di Laut China Selatan, Nobuo Kishi juga turut prihatin atas upaya sepihak China untuk mengubah status quo di Laut China Timur , terutama dengan penerapan undang-undang penjaga pantai yang kontroversial pada Januari 2021 lalu.

"Hak yang dibenarkan dari semua negara yang relevan tidak boleh dirusak karena undang-undang penjaga pantai, dan kami tidak pernah bisa mentolerir apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan di perairan seperti Laut China Timur dan Laut China Selatan," katanya.

Sementara itu, seorang sumber yang akrab dengan pembuat kebijakan pertahanan Jepang mengatakan bahwa pidato tersebut merupakan bagian dari upaya Jepang untuk meminta Uni Eropa untuk memberikan tekanan lebih pada Beijing.

Baca Juga: Darurat Covid-19 Kota Tangerang, Pemkot Gunakan Sekolah Untuk Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT)

"Jepang berharap dapat menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan lebih banyak keterlibatan UE di kawasan. Kunjungan (kapal induk) Queen Elizabeth HMS ke Jepang akan memberikan tekanan luar biasa pada Beijing tahun ini," kata sumber tersebut.

Sebelumnya pada April lalu, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga dan Presiden AS. Joe Biden mengeluarkan pernyataan bersama untuk menyatakan keprihatinan atas Laut China Timur dan Laut China Selatan serta Selat Taiwan.

Setelah pembicaraan itu, Beijing menuduh Tokyo sebagai "pengikut strategis" Amerika Serikat.

Baca Juga: Anies Baswedan Bersepeda Saat Corona Merebak, Ferdinand Hutahaean: Jadi Pemimpin Harus Beri Teladan, Memalukan

Ketegangan antara China dan Jepang makin panas di tengah meningkatnya aktivitas Beijing di Laut China Timur yang disengketakan.

Nobuo Kishi mengatakan Jepang akan terus mengawasi pergeseran keseimbangan militer di Selat Taiwan.

"Tak perlu dikatakan bahwa stabilisasi situasi di sekitar Taiwan penting untuk keamanan Jepang, tetapi juga penting untuk komunitas internasional yang stabil juga," ujarnya.***( Pikiran Rakyat/ Julkifli Sinuhaji)

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul: Lawan Pengaruh China, Jepang Desak Negara Eropa Hadirkan Militer Kuat di Indo-Pasifik

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x