Benjamin Netanyahu: Masa Depan Israel dalam Bahaya Jika Naftali Bennett Menjadi Perdana Menteri

- 8 Juni 2021, 22:52 WIB
Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu /Sumber: Jerusalem Post/

SEPUTARTANGSEL.COM – Israel akan disandera oleh keinginan Amerika Serikat untuk kembali ke kesepakatan nuklir Iran yang membahayakan masa depan Israel jika Ketua Partai Yamina Naftali Bennett menggantikan Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri.

Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Partai Likud bahwa Israel berada di bawah tekanan kuat AS untuk menerima keputusan Washington kembali ke kesepakatan nuklir Iran. Demikian dikutip Jerusalem Post pada Minggu, 6 Juni 2021.

Baca Juga: Hizbullah: Jika Perang Pecah Maka Zionis Israel Akan Menyaksikan Api Neraka!

Dia memperingatkan agar pengambilan keputusan terkait soal Iran tidak melibatkan Ketua Partai Yesh Atid Yair Lapid, Ketua Partai Buruh Merav Michaeli, dan Ketua Partai Meretz Nitzan Horowitz.

“Jika AS kembali ke kesepakatan nuklir Iran, maka tim keamanan dalam kabinet baru yang diisi Yair Lapid, Merav Michaeli dan Nitzan Horowitz tidak akan menyetujui aksi-aksi berani di dalam wilayah Iran,” imbuh Netanyahu.

Pemerintahan baru Israel tidak akan bisa mengambil langkah konsisten dan sistematis terhadap kelompok perlawanan Palestina di Gaza. Juga diragukan dapat melawan keputusan Mahkamah Pidana Internasional terkait Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Baca Juga: Bendera ASEAN Dibakar, Rakyat Myanmar Tak Percaya ASEAN

“Pemerintah baru Israel di bawah Naftali Bennett tidak akan mampu menahan tekanan AS yang ingin kembali ke perjanjian nuklir Iran padahal perjanjian itu akan mengancam kita dengan bom atom Iran,” pungkas Netanyahu. ***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x