Penyelidik PBB Selidiki Keterlibatan Bin Salman Atas Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Saudi Diduga Ancam

- 26 Maret 2021, 14:30 WIB
Agnes Callamard
Agnes Callamard /Foto: UN News/

SEPUTARTANGSEL.COM – Kepala Komisi Hak Asasi Manusia Kerajaan Saudi Awwad Alawwad diduga telah melayangkan ancaman keras kepada penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Agnes Callamard.

Agnes Callamard adalah pakar hak asasi manusia Prancis dan Pelapor Khusus untuk eksekusi di luar hukum.

Dia mengungkapkan bukti valid yang menunjukkan putra mahkota Muhammad bin Salman terlibat dalam kasus pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi pada 2 Oktober 2018.

Baca Juga: China Boikot, Karena Nike dan H&M Soroti Pelanggaran HAM

Baca Juga: Ratusan Kapal China Memasuki Perairan Filipina, Duterte Prihatin atas Sikap China

Agnes Callamard juga melakukan penyelidikan adanya campur tangan penguasa de facto Saudi Muhammad bin Salman dalam tindakan peretasan telepon genggam milik bos Amazon, Jeff Bezos.

Dia bersama dengan rekan kerjanya, David Kaye, menerbitkan sebuah laporan pernyataan terkait penyebaran spyware pada 22 Januari 2021.

Dalam laporan keduanya, mereka menemukan informasi bahwa akun Whatsapp milik Muhammad bin Salman itu diduga telah mengirimkan spyware digital yang memungkinkan untuk melakukan pengintaian terhadap ponsel Jeff Benzos. Seperti dikutip dari The Guardian pada Jumat, 26 Maret 2021.

Baca Juga: Pariwisata Halal Banten Diharapkan dapat Berkembang di Tengah Pandemi Covid-19

Baca Juga: Situasi Global Makin Menghangat, Pangdam Udayana: Tugas TNI Mempertahankan NKRI

Namun, pihak Saudi tegas membantah tuduhan pengintaian itu.

Atas pernyataan itu, Awwad Alawwad yang juga merupakan mantan ajudan putra mahkota diduga telah mengintimidasi dan mengancam sebanyak dua kali kepada Agnes Callamard ketika mengadakan pertemuan di Jenewa pada 20 Januari 2021 lalu.

Rupert Colville selaku Juru Bicara Dewan HAM PBB menyebutkan pemberitahuan ancaman sudah disampaikan kepada Keamanan PBB dan Presiden Dewan HAM yang nantinya akan dilaporkan ke otoritas berwenang.

Baca Juga: Komisi X DPR Apresiasi Kemenparekraf, Pelaksanaan Seni Pertunjukan Akhirnya Diperbolehkan

Baca Juga: Ini Upaya Kementerian Kesehatan Demi Penerus Bangsa Bebas TBC

Sementara itu, Awwad Alawwad merasa kecewa dengan tuduhan yang menyebut dirinya telah memberikan ancaman.

Duta Besar Kerajaan Saudi untuk Jerman itu juga mengatakan kemungkinan besar tuduhan karangan itu sengaja dibuat untuk mengalihkan fokus segelintir orang dari pekerjaan kemanusiaan yang dilakukan Komisi HAM Saudi.

"Saya tidak akan pernah berniat untuk mengancam, apalagi untuk membahayakan individu yang ditunjuk oleh PBB atau siapa pun dalam hal ini," kata Awwad dalam postingan Twitter.

Baca Juga: Majukan Industri Alas Kaki, Ini Upaya Kementerian Perindustrian

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Di Eropa Timur Rumah Sakit Mengalami Tekanan Luar Biasa

“Saya merasa kecewa dengan apapun yang saya katakan justru menimbulkan kesalahpahaman sebagai sesuatu yang mengancam. Saya adalah seorang pembela HAM. Saya juga telah menghabiskan hari-hari untuk bekerja serta memastikan nilai-nilai itu ditegakkan," lanjut Awwad.

Awwad juga menyoroti mengenai bahaya dari mempolitisasi hak asasi manusia.

Dirinya juga meminta Dewan HAM untuk menyatukan upaya dan langkah di bidang HAM guna menghindari terjadinya politisasi.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah