Menjelang Tahun Baru Nowruz, Iran Dibayangi Gelombang Covid-19

- 20 Maret 2021, 10:40 WIB
Perayaan Nowruz.
Perayaan Nowruz. /Foto: Pixabay / Gabriele M. Reinhardt/

SEPUTARTANGSEL.COM – Menjelang perayaan Nowruz, Tahun Baru Persia, Iran tengah siaga dengan kemungkinan adanya penambahan jumlah kasus infeksi Covid-19 di negerinya.

Masyarakat Iran memiliki tradisi untuk mudik atau berpergian ketika perayaan tahun baru Nowruz tiba, jutaan orang Iran biasanya berpergian untuk mengunjungi keluarga atau pergi berlibur ke tempat-tempat hiburan.

Pemerintah Iran sebenarnya telah menghimbau dan membuat peraturan tegas agar masyarakat Iran tidak melakukan perjalanan yang berpotensi menaikan kasus penularan.

Baca Juga: Menegangkan, Diplomat AS dan China Bertemu, Kedua Negara Saling Kecam, Berikut Perdebatannya

Baca Juga: Komentari Deddy Corbuzier Fasilitasi Dewa Kipas Vs Irene Sukandar, Ernest Prakasa: Paling Bisa Emang Cahyadi

Selasa lalu, masyarakat Iran merayakan Charshanbe Suri. Festival  dan kembang api untuk menandai Rabu terakhir sebelum tahun baru. Orang berkumpul di luar sembari menari dan melompati api.

Dikutip dari Al Jazeera, Iran telah saat ini telah mengalami tiga gelombang. Gelombang pertama tingkat infeksi dan kematian terus meningkat hingga mencapai puncaknya lebih dari 3000 kasus harian dan 150 kematian setiap hari pada akhir Maret, selama liburan Nowruz tahun lalu.

Tetapi karena banyak orang tinggal di rumah setelah liburan, sedangkan bisnis dan kantor pemerintahan tutup, kurva penularan virus akhirnya mencapai titik terendah pada pertengahan Mei.

Baca Juga: 6 Kapal Pencuri Ikan Asal Malaysia Ditenggelamkan

Baca Juga: Hapus Kebijakan Donald Trump, Presiden Joe Biden Akan Kembali Memperbaiki Hubungan AS dan Palestina

Seiring berlalunya waktu berbulan-bulan dan penutupan secara bertahap dicabut, infeksi virus kembali muncul bahkan lebih kuat.

Pada akhir Juli, ketika gelombang kedua mencapai puncaknya, setiap hari sekitar 230 warga Iran kehilangan nyawa mereka, sementara itu lebih dari 2500 kasus baru tercatat di seluruh negeri.

Setelah pembatasan di perketat, kasus infeksi virus kembali menurun walaupun sekitar 100 orang masih meninggal setiap hari.

Baca Juga: Beredar Video Mery Kusumawati Ungkap Perasaan Ventje Rumengkang Soal Partai Demokrat, Vera Vebyanthy: Bohong!

Baca Juga: 8 Tewas Dalam Penembakan Massal di Atlanta AS, 6 di Antaranya Keturunan Asia

Situasi semakin memburuk dan mengerikan, November 2020, tercatat sebagai bulan yang mematikan selama pandemi Iran.

Lebih dari 13.000 warga Iran menjadi korban virus dan ratusan ribu kasus baru teridentifikasi.

Rumah sakit hampir penuh ditambah tenaga kerja medis yang kewalahan dengan tingginya angka kasus baru, pemerintah mengklasifikasi bahwa hampir 32 provinsi di Iran berstatus merah alias kritis.

Baca Juga: Satu Bulan Pasca Kudeta Myanmar, Harga Bahan Pokok Melambung dan Ekonomi Burma Nyungsep

Baca Juga: Jokowi Pastikan Tak Berniat dan Tak Berminat 3 Periode, Rizal Ramli : Omongane Sering Kewolak Walek

Perayaan Tahun Baru Nowruz akan berlangsung pada Minggu 21 Maret 2021. Pemerintah Iran tengah berusaha untuk memperketat pembatasan dan juga melarang masyarakat pergi jauh untuk mengantisipasi meledaknya gelombang keempat virus Covid-19.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini