Baca Juga: Hapus Kebijakan Donald Trump, Presiden Joe Biden Akan Kembali Memperbaiki Hubungan AS dan Palestina
Seiring berlalunya waktu berbulan-bulan dan penutupan secara bertahap dicabut, infeksi virus kembali muncul bahkan lebih kuat.
Pada akhir Juli, ketika gelombang kedua mencapai puncaknya, setiap hari sekitar 230 warga Iran kehilangan nyawa mereka, sementara itu lebih dari 2500 kasus baru tercatat di seluruh negeri.
Setelah pembatasan di perketat, kasus infeksi virus kembali menurun walaupun sekitar 100 orang masih meninggal setiap hari.
Baca Juga: 8 Tewas Dalam Penembakan Massal di Atlanta AS, 6 di Antaranya Keturunan Asia
Situasi semakin memburuk dan mengerikan, November 2020, tercatat sebagai bulan yang mematikan selama pandemi Iran.
Lebih dari 13.000 warga Iran menjadi korban virus dan ratusan ribu kasus baru teridentifikasi.
Rumah sakit hampir penuh ditambah tenaga kerja medis yang kewalahan dengan tingginya angka kasus baru, pemerintah mengklasifikasi bahwa hampir 32 provinsi di Iran berstatus merah alias kritis.
Baca Juga: Satu Bulan Pasca Kudeta Myanmar, Harga Bahan Pokok Melambung dan Ekonomi Burma Nyungsep