Seruan Indonesia tak Diindahkan, Militer dan Polisi Myanmar Tembak Mati 8 Demonstran

- 19 Maret 2021, 18:50 WIB
Demonstran antikudeta berlindung di barikade saat bentrokan terjadi dengan aparat Myanmar di Yangon, 16 Maret 2021.
Demonstran antikudeta berlindung di barikade saat bentrokan terjadi dengan aparat Myanmar di Yangon, 16 Maret 2021. /Foto: Reuters/STRINGER/

Seorang pejabat di layanan penguburan Aungban yang juga tidak menyebutkan namanya mengatakan ada 8 orang tewas, 7 tewas di tempat dan satu meninggal di rumah sakit.

Juru bicara junta Myanmar tidak dapat dihubungi, namun mereka mengatakan aparat keamanan menggunakan kekuatan hanya jika diperlukan.

Menurut laporan terbaru dan penghitungan oleh kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, jumlah korban tewas secara keseluruhan sedikitnya 232 orang.

Sejumlah negara Barat mengutuk kudeta itu dan menyerukan diakhirinya kekerasan dan pembebasan Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Memasuki Bulan Sya’ban, Berikut 3 Amalan Sederhana Yang Dapat Dipraktikkan

Tetangga Myanmar, yang dipimpin oleh Indonesia sudah menawarkan untuk membantu mencari solusi tetapi pertemuan regional pada 3 Maret tetapi gagal mencapai kemajuan.

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sudah lama berpegang pada prinsip untuk tidak mengomentari urusan dalam negeri masing-masing, tetapi ada tanda-tanda yang berkembang bahwa krisis Myanmar memaksa penilaian ulang.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam pidatonya menyerukan agar demokrasi dipulihkan dan kekerasan diakhiri serta meminta para pemimpin Asia Tenggara untuk bertemu membahas situasi tersebut.

"Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan agar tidak ada korban lagi,” kata Jokowi dalam pidatonya secara virtualnya.

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul: Polisi Myanmar Bunuh 8 Demonstran Saat Indonesia Serukan Akhiri Kekerasan

Halaman:

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah