Ilmuwan Nuklir Dibunuh, Presiden Iran Ancam Balas Dendam ke Israel

- 28 November 2020, 19:08 WIB
Ilustrasi TKP.
Ilustrasi TKP. /Pixabay/

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Iran, Hassan Rouhani menegaskan, tewasnya Mohsen Fakhrizadeh tidak akan menghentikan program nuklirnya.

Mohzen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir terkenal Iran, tewas dibunuh pada Jumat, 27 November 2020.

Fakhrizadeh mengalami luka parah setelah mobil yang ditumpanginya ditembaki oleh sekelompok orang bersenjata tak dikenal di dekat wilayah Teheran.

Baca Juga: Satu Keluarga di Sulawesi Tengah Jadi Korban Teroris

Baca Juga: Wali Kota Cimahi Resmi Tersangka KPK, Ridwan Kamil: Saya Sudah Tiga Kali Peringatkan

"Kami akan menanggapi pembunuhan Fakhrizadeh pada waktu yang tepat. Bangsa Iran lebih pintar daripada jatuh ke dalam perangkap Zionis. Mereka berpikir untuk menciptakan kekacauan," kata Rouhani, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Associated Press news, Sabtu, 28 November 2020.

Rouhani juga berjanji akan membalas dendam atas pembunuhan Ilmuwan Nuklir itu.

Baca Juga: Kata Ahli: Tipe Darah Ini Lebih Rendah Risiko Terserang Covid-19

Baca Juga: KPK Unjuk Gigi, Giliran Wali Kota Cimahi Jadi Tersangka

Selain Rouhani, sejumlah pejabat Iran yang lain juga ikut menuding Israel menjadi dalang atas pembunuhan Fakhrizadeh.

Bahkan salah seorang mantan Perwira Tinggi Angkatan Udara Iran secara eksplisit menuduh keterlibatan AS.

Baca Juga: Cara Daftar Bantuan dari Kemendikbud Rp1 Juta dan Cara Cek Penerima Melalui Link Ini

Baca Juga: Tewasnya Ilmuwan Nuklir Iran Bikin Susah Joe Biden

Hal ini dikhawatirkan akan kembali membuat ketegangan hubungan di antara ketiga negara.

Selain itu, juga menjadi tugas berat bagi Presiden terpilih AS, Joe Biden untuk menjalin hubungan diplomasi dan kerjasama nuklir dengan Iran di masa pemerintahannya yang akan datang.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x