Aktivis Hak Binatang Serbu Kurdistan Irak Untuk Menyelamatkan Anjing

- 26 November 2020, 08:51 WIB
Aktivis hak binatang di Rawanduz Kurdistan Irak pada November 2020.
Aktivis hak binatang di Rawanduz Kurdistan Irak pada November 2020. /Foto: Screengrab / Rudaw/

SEPUTARTANGSEL.COM - Sejumlah aktivis hak-hak binatang datang ke Rawanduz Kurdistan, Irak guna menyelamatkan anjing-anjing di sana.

Kedatangan mereka dipicu kejadian pembunuhan brutal atas seekor anjing dan anak-anaknya.

Anjing itu diikat dan dibunuh pekan lalu di distrik timur laut Erbil. Dua anak anjingnya ditemukan dengan kepala terpotong, dengan dua lainnya sekarat karena kelaparan.

Baca Juga: Batu Bara Masih Jadi Pilihan Untuk Pembangkit Listrik

Baca Juga: Sindir Habib Rizieq, Henry Yosodiningrat: Kita Nyaris Sesat Karena Mendewakan Orang Mengaku Habib

Pelaku belum ditemukan tetapi pihak berwenang telah membuka penyelidikan atas kejadian itu.

Aktivis dan fotografer lokal, Sabr Dri, membantu empat anak anjing yang tersisa, yang katanya kelaparan.

"Kaki anjing itu diikat menjadi satu dan perutnya dibelah tanpa ampun. Anak-anak anjing itu sangat lapar sehingga mereka memakan dagingnya. Mereka sangat lapar," katanya.

Baca Juga: Satgas: Patuhi 3T, Kunci Percepatan Penanganan Covid-19

Baca Juga: POPULER HARI INI: Bantuan Rp1 Juta dari Kemendikbud Hingga KPK Tangkap Menteri KKP

"Kami tidak memiliki tempat perlindungan untuk anjing-anjing ini di Soran. Kami tidak memiliki organisasi hak-hak binatang untuk menindaklanjuti kasus ini, atau banyak lainnya, jadi kami dapat mengajukan gugatan terhadap pelakunya,” kata aktivis hak-hak binatang lainnya, Sabri Hussein.

Sementara Mohammed Khdir menghabiskan malam mengumpulkan anak-anak anjing, dan mengunjungi mereka setiap hari dengan makanan segar.

Baca Juga: Hazard Kembali, Real Madrid Hajar Inter Dua Gol Tanpa Balas

Baca Juga: Bertahan dari Covid-19, Kisah Dokter Twindy Rarasati

“Kami menjemput anak-anak anjing itu sampai pukul 12 dini hari dan kemudian kami membawanya pergi. Saya sekarang telah membawa mereka ke sebuah rumah kosong di sini. Saya mengunjungi mereka dan membawakan mereka makanan setiap hari,” katanya.

Dikutip Seputartangsel.com dari Ekurd, anjing liar sering dianggap sebagai berbahaya dan masalah kesehatan masyarakat di wilayah Kurdistan, Irak.

Baca Juga: Maradona Meninggal, Ronaldo: Dunia Mengucapkan Selamat Tinggal pada Sosok Jenius yang Abadi

Baca Juga: Tes Covid-19 Gratis Mulai 18 Desember 2020, di Republik Ceko

Mereka sering diusir, dipukuli, dipukul dengan tongkat, dan tertabrak mobil.

Banyak orang takut pada mereka atau takut mereka membawa penyakit.

Pada tahun 2010 karena diduga terinfeksi rabies dan penyakit lainnya, ratusan anjing telah dibunuh seorang polisi yang menerima perintah dari Pemerintah Daerah Kurdistan di Erbil, ibu kota wilayah Kurdistan.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x