Menang di Pilpres AS, Joe Biden Dirayu Pemimpin Eropa Untuk Kerjasama Tumbangkan China

18 November 2020, 15:40 WIB
Eropa Berharap Biden Bisa Bekerjasama untuk Menggoyahkan China. /Foto: Instagram.com @emmanuelmacron//

SEPUTARTANGSEL.COM - Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020 sudah lebih dua minggu berlalu.

Pilpres AS 2020 dimenangkan oleh Pasangan Joe Biden dan Kamala Harris dari Partai Republik.

Kemenangan Biden ternyata ditunggu-tunggu oleh para pemimpin di Uni Eropa.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polda Terkait Acara Habib Rizieq, Lurah Petamburan Positif Covid-19

Baca Juga: Jelang Akhir Kekuasaan, Presiden Donald Trump Dikabarkan Ingin Serang Iran Pekan Lalu

Pasalnya, hubungan Uni Eropa dengan negara China hingga saat ini masih membara.

Dengan demikian, usai kemenangan Biden, para pemimpin Uni Eropa diam-diam mengajak kerjasama untuk menghancurkan China.

Dalam sebuah opini yang terbit di The Washington Post, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian dan mitranya dari Jerman Heiko Maas menguraikan seruan tersebut pada hari Senin, kurang dari dua minggu setelah pemilihan AS.

Baca Juga: Ridwan Kamil Kirim Pesan kepada Habib Rizieq Soal Kerumunan Massa di Megamendung Bogor

Baca Juga: Belum Terima BLT BPJS Ketenagakerjaan Subsidi Upah Termin II, Ini Cara Konsultasi Ke Kemnaker

Para pemimpin Uni Eropa mengharapkan Presiden AS terpilih Joe Biden untuk bekerja dengan Eropa untuk menangani Beijing.

Bersama dengan Jerman dan Prancis yang juga menyerukan persatuan melawan negara-negara seperti China, Rusia, dan Iran.

“Dengan Biden, persatuan translantik yang lebih besar akan dimungkinkan berkaitan dengan otokrat dan negara-negara yang berusaha untuk meningkatkan kekuasaan mereka dengan merusak tatanan internasional atau regional. Tetapi pendekatan berprinsip tidak mengecualikan dialog dan kerja sama,” tulis mereka sebagaimana dilansir dari laman South China Morning Post.

Baca Juga: Makin Jelas, Ini Alur Distribusi Vaksin Covid-19

Baca Juga: Update Corona Tangsel 17 November 2020: 2.222 Positif Covid-19, 1.917 Sembuh, 96 Meninggal

“Di bawah pemerintahan Biden, arah kebiajak luar negeri AS akan terus mengarah ke China, yang kami lihat sebagai mitra, pesaing, dan saingan sistemik pada saat yang sama.

Biden menggemakan pandangan itu pada hari Senin, mengatakan Washington akan mengandalkan sekutunya untuk menghadapi Beijing atas praktik perdagangan yang tidak setara.

Baik AS dan Eropa telah lama mengeluh tentang pembatasan akses pasar di China, yang pada Minggu menandatangi kesepakatan perdagangan terbesar di dunia dengan Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan 10 negara Asia Tenggara.

Baca Juga: Bahaya Depresi, Yuk Kenali Faktanya

Baca Juga: Buntut Acara Habib Rizieq, 14 Orang Termasuk Anies Baswedan Dipanggil Polda Metro Jaya

“Kita perlu selaras dengan negara demokrasi lain, sehingga kita dapat menetapkan aturan jalan alih-alih membuat China dan lainnya mendikte hasil karena mereka adalah satu-satunya permainan di kota,” kata Biden.

Tetapi, ketika Le Drian dan Maas menyerukan konsultasi AS dengan Eropa, yang lain ingin Washington yang memimpin.

Meski kemenangan Biden disambut baik oleh Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Eropa tetap harus berhati-hati.

Baca Juga: Link dan Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta, Malam ini 17 November 2020

Pernyataan itu dilontarkan untuk menanggapi sikap pro Amerika yang ditunjukkan Menteri Pertahan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer terhadap otonomi strategis Eropa.

Menurut Macron, penting bagi Eropa untuk menemukan strategi pertahanannya dan memiliki kedaulatan sendiri dengan tidak bergantung pada AS.

Macron menandaskan  bahwa Eropa dan Amerika tidak persis sama, ada sejumlah perbedaan yang akan membuat mereka memiliki kepentingan tidak sejalan.

Artikel ini telah tayang di Semarangku.pikiran-rakyat.com dengan judul: Sstt! Diam-diam Eropa Ajak Kerjasama Biden untuk Tumbangkan China, Emmanuel Macron Ikut-ikutan?

Baca Juga: Mau Dapat BLT Bantuan Usaha Mikro? Segera Daftar Sebelum Ditutup, Berikut Cara dan Syaratnya

“Saya yakin satu hal: kami bukan Amerika Serikat,” ucap Macron menandaskan, “Nilai-nilai kami tidak persis sama,” ujar Macron

“Kami memiliki pandangan dunia yang berbeda, yang terhubung dengan Afrika, Timur Tengah, dan kami memiliki geografi yang berbeda, yang dapat berarti bahwa kepentingan kami tidak sejalan,” tandasnya.***(Semarangku.pikiran-rakyat.com /Meilia Mulyaningrum)

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler