Negara Kecil Pansos Bawa Isu Papua Barat di PBB, Ini Tampang PM Vanuatu

28 September 2020, 21:25 WIB
Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman. /Foto: Tangkapan layar video webtv.un.org/

SEPUTARTANGSEL.COM - Vanuatu Dikecam Indonesia karena obsesi berlebihan negara Melanesia itu tentang Papua Barat.

Komentar itu muncul dalam hak Indonesia untuk menjawab pernyataan Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Seperti dikutip dari Radio New Zealand pada Senin, 28 September 2020.

Baca Juga: Resmikan Taman Bacaan Masyarakat, Airin: Bisa Bantu Siswa yang Belajar Daring

Dalam memo tahunan di majelis umum, Vanuatu menyatakan kekhawatirannya tentang kurangnya tindakan pihak berwenang Indonesia dalam menangani pelanggaran hak asasi manusia atas orang Papua Barat.

Sebagai jawaban, diplomat Indonesia mengecam Vanuatu karena mencampuri urusan dalam negerinya.

Seperti para pemimpin dunia lainnya yang berbicara pada sesi ke-75 Sidang Umum PBB, Bob Loughman mengirimkan pidatonya dalam video yang direkam sebelumnya.

Baca Juga: Sebanyak 86 Orang Karyawan Bank Permata Bintaro Positif Covid-19

Dia memperingatkan bahwa komunitas internasional telah mengambil pendekatan selektif untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia.

“Masyarakat adat Papua Barat terus mengalami pelanggaran HAM,” katanya.

Dia melanjutkan, “Tahun lalu para pemimpin dari Forum Kepulauan Pasifik dengan hormat meminta pemerintah Indonesia untuk mengizinkan Kantor Komisioner Hak Asasi Manusia PBB mengunjungi provinsi Papua Barat. Sampai saat ini hanya ada sedikit kemajuan dalam hal ini.”

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

"Oleh karena itu, saya meminta pemerintah Indonesia untuk mengindahkan seruan sebelumnya dari para pemimpin Pasifik."

Seorang diplomat muda dari perwakilan tetap Indonesia di PBB, Silvany Austin Pasaribu, menggunakan hak jawab negaranya.

Dia menuduh Vanuatu gagal untuk menghormati prinsip piagam PBB tentang tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

Baca Juga: Ini 10 Besar Pilkada yang Paling Banyak Disorot Media, Tangsel Termasuk

"Jadi, sampai Anda melakukannya, simpanlah khotbah itu untuk diri Anda sendiri," katanya.

"Sangat memalukan bahwa negara satu-satunya ini terus memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat tentang bagaimana seharusnya Indonesia mengatur dirinya sendiri. Anda bukanlah perwakilan rakyat Papua, dan berhentilah berfantasi menjadi satu."

Dia mencontohkan Vanuatu tidak seperti Indonesia. Vanuatu belum meratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 28 September 2020: Dua Hari, Tambahan di Bawah 4.000 per Hari

Silvany Austin Pasaribu menegaskan bahwa status Papua Barat sebagai bagian dari Indonesia adalah final.

Diplomat itu juga mengutip seruan Presiden Joko Widodo untuk pendekatan yang saling menguntungkan untuk tantangan global.

Sementara netizen Indonesia riuh merespons isu tersebut sehingga Vanuatu sempat bertengger di trending topic Twitter.

Baca Juga: Penerima Kartu Prakerja Gelombang 10 Diumumkan Lewat SMS, Ini Daftar yang Pasti Tidak Lolos

Sebagian netizen menuding Vanuatu cuma negara kecil yang sedang melakukan pansos (panjat sosial) dengan memanfaatkan isu Papua di PBB.

"negara sekutil benci bgt sama Indonesia, lg pansos rupanya, tdk semua negara didunia ini tahu Vanuatu," cuit @crit_tom

Baca Juga: [Link Live Streaming] Tanpa 2 Pilar, Misi Balas Dendam Liverpool Semakin Sulit

"Vanuatu sebenernya dimana siih? Waktu belajar geografi kok blm pernah disebut2 ya?" komentar @abah_hat

Sementara @Om_Nong_nih mengunggah peta Vanuatu yang kecil di tengah Samudera Pasifik dan berkomentar, "Look at this .. Vanuatu as big as guava."

Senada, @andreopasumual berkomentar, "Vanuatu itu kecil banget, harus di zoom berkali2. Google Map aja ampe minta2 maap." *** 

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler