Terpendek Masa Jabatannya, Liz Truss Akan Undurkan Diri Jadi PM Pekan Depan

20 Oktober 2022, 22:35 WIB
PM Inggris Liz Truss mengumumkan hari ini Kamis 20 Oktober 2022, dia akan mengundurkan diri. /Henry Nicholls//Reuters/

SEPUTARTANGSEL.COM - Liz Truss yang baru menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris selama enam minggu mengatakan, akan mengundurkan diri.

Hal tersebut merupakan akibat dari kebijakan ekonominya yang dinilai melanggar janji kampanye. 

Liz Truss menghancurkan kepercayaan investor dan membuat marah sebagian besar Partai Konservatif yang mendukungnya.

Baca Juga: Liz Truss Terpilih Jadi PM Inggris Gantikan Boris Johnson yang Undur Diri

PM Inggris yang menggantikan Boris Johnson yang juga mengundurkan diri tersebut berbicara di depan kantornya, 10 Downing Street.

Truss menegaskan kepada massa wartawan yang berkumpul, dia yang sebelumnya menyebut diri sebagai 'pejuang dan bukan orang yang mudah menyerah' sudah tidak dapat lagi memenuhi janji. 

"Oleh karena itu saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberitahu dia, bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif," ujar Truss yang kini hanya didukung oleh suami dan menteri-menteri setia, dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Kamis 20 Oktober 2022.

"Saya mengakui, mengingat situasinya, saya tidak dapat menyampaikan mandat di mana saya dipilih Partai Konservatif," lanjut Truss yang mengalahkan rekor George Canning yang menjabat PM Inggris selama 119 hari pada tahun 1827.

Baca Juga: Menteri Keuangan Inggris yang Baru Batalkan Rencana Truss dan Hadapi Ujian Berat

Diangkat pada 6 September 2022, Truss terpaksa memecat menteri keuangan dan sekutu politik terdekatnya, Kwasi Kwarteng. 

Dia meninggalkan hampir semua program ekonomi yang telah dirancang, setelah rencana pemotongan pajak besar-besaran yang tidak didanai menghancurkan pound dan obligasi Inggris.

Selanjutnya, pada hari Rabu kemarin Truss juga kehilangan menteri kedua dari empat menteri paling senior di pemerintahan.

Truss harus menghadapi tertawaan, ketika mencoba mempertahankan rekornya di parlemen dan melihat anggotanya secara terbuka bertengkar tentang kebijakan. 

Baca Juga: Daftar Obat Cair atau Sirup Mengandung EG dan DEG Penyebab Gagal Ginjal Akut Anak

Untuk menggantikan Truss, anggota Partai Konservatif diharapkan kembali memberikan haknya dalam pemungutan suara. Inggris tidak menjadwalkan pemilihan nasional selama dua tahun ke depan.

Sebuah jajak pendapat awal pekan ini menemukan, sebagian besar anggota partai menginginkan mantan PM Boris Johnson yang telah digulingkan bulan Juli 2022 lalu, kembali menduduki jabatannya.

Baca Juga: Anak Alvin Lim Protes Ayahnya Dipenjara, Rizal Ramli: Upaya Geng Sambo Hancurkan Kredibilitas Polri?

Namun, mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Pertakanan, Penny Mordaunt disebut berpeluang besar menjadi pemimpin partai berikutnya. ***

Editor: Nani Herawati

Tags

Terkini

Terpopuler