Kim Jong Un Pamer Kembangkan Rudal Balistik Antarbenua, Miliki Kemampuan Tak Terkalahkan

28 Maret 2022, 11:48 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan pesan simpati pada Donald Trump berharap ia dan sang istri segera sembuh dari Covid-19. //Twitter/@realDonaldTrump

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Di tengah krisis perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina, Presiden Korea Utara, Kim Jong Un mengatakan sedang mengembangkan 'kemampuan menyerang yang hebat'. 

Dikatakannya 'kemampuan menyerang' itu yang tidak dapat ditukar atau dijual dengan apa pun.

“Kemampuan menyerang yang hebat seperti yang dimaksud Kim Jong Un tersebut adalah Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Kim bertemu dengan pejabat, ilmuwan, teknisi dan pekerja yang berkontribusi pada peluncuran rudal pada hari Kamis, 24 Maret 2022 lalu, untuk melihat perkembangan pada ICBM.

Baca Juga: Viral Foto Diduga Luhut Binsar Pandjaitan Tengah 'Melobi' Puan Maharani di Medsos, Don Adam: Pria Terkaya

Menurut media pemerintah Korea Utara, pada hari Senin, 28 Maret 2022 Kim Jong Un akan mengunjungi pekerja yang terlibat dengan uji coba rudal terbesar di negara tersebut.

Kim Jong Un mengungkapkan di balik persiapannya dalam ICBM yaitu hanya ketika seseorang dilengkapi dengan kemampuan dan kekuatan militer yang tangguh. 

Maka dia dapat mencegah perang dan mengendalikan semua ancaman yang tertuju padanya.

"Hanya ketika seseorang dilengkapi dengan kemampuan menyerang yang tangguh, kekuatan militer yang luar biasa yang tidak dapat dihentikan oleh siapa pun,” kata Kim, dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters pada Senin, 28 Maret 2022.

“Seseorang dapat mencegah perang, menjamin keamanan negara dan menahan serta mengendalikan semua ancaman dan pemerasan oleh imperialis," lanjut Kim.

Presiden Korut tersebut telah secara pribadi mengawasi tes uji coba rudal tersebut pada hari Kamis lalu.

Baca Juga: Ibunda Kalina Ocktaranny Meninggal, Azka Corbuzier Sempat Sampaikan Ini kepada Sang Nenek Sehari Sebelumnya

Kim Jong Un mengungkapkan bahwa ICBM baru itu untuk membantu mencegah setiap gerakan militer oleh Amerika Serikat. 

Sehingga Amerika secara teknis tetap berperang dengan Korea Utara setelah Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata.

Washington telah berusaha untuk menekan Pyongyang agar menyerahkan atau mengurangi persenjataan nuklir dan ICBM-nya. 

Namun Kim mengatakan pasukan bela dirinya tidak dapat ditukar atau dibeli dengan apa pun dan akan dipegang teguh tanpa kebimbangan sedikit pun meski ada cobaan dan kesulitan.

“Korea Utara akan terus membangun kekuatan strategis yang lebih sempurna dan lebih kuat," kata Kim.

Amerika Serikat sendiri mendorong sanksi PBB terhadap Korea Utara atas "provokasi yang semakin berbahaya.

Tetapi China dan Rusia mengisyaratkan oposisi dan sebaliknya berpendapat agar tindakan tersebut dilonggarkan.

Korea Utara mengungkapkan bahwa rudal yang diuji coba pada hari Kamis adalah Hwasong-17.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kartu Informasi Tarian Kelompok Buku Tema 8 Kelas 6 SD MI Halaman 69

Jepang dan Korea Selatan juga mengonfirmasi bahwa data penerbangan menunjukkan peluncuran tersebut dan lebih lama daripada tes yang dilakukan Korea Utara sebelumnya.

Tetapi para analis mengatakan bahwa liputan media pemerintah tampaknya mencoba untuk melewatkan cuplikan dari peluncuran sebelumnya.

Kantor berita dari Korea Selatan Yonhap, melaporkan pada hari Minggu, 27 Maret 2022 bahwa pejabat intelijen di Seoul dan Washington percaya bahwa Korea Utara benar-benar menguji ICBM Hwasong-15 yang lebih kuat dan sedikit lebih kecil. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler