Korea Utara dan Kim Jong Un Uji Coba Rudal Hipersonik, Amerika Marah, Ahli: Risiko Picu Letusan Gunung Berapi

16 Januari 2022, 17:28 WIB
Korea Utara kembali uji coba rudal balistik, tuai kemarahan Amerika Serikat /Foto: Reuters/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un kembali melakukan uji coba rudal hipersonik pada awal pekan ini.

Media Korea Utara mengatakan, sebuah rudal berhasil berbelok sebelum mencapai target di laut sekitar 1.000 km.

Uji coba rudal hipersonik tersebut merupakan kali ketiga yang dilaporkan Korea Utara dan diperkirakan memiliki kecepatan lima kali kecepatan suara (3.850 mph).

Baca Juga: Joe Biden Jatuhkan Sanksi Pertama Setelah Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal

Sementara, uji coba rudal balistik pertama kali dilakukan Korea Utara pada September 2021 lalu.

Melansir dari Express, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un bersumpah akan meningkatkan kemampuan pertahanan negaranya.

Uji coba rudal balistik negara pimpinan Kim Jong Un itu pun dikecam oleh enam negara, salah satunya Amerika Serikat.

Baca Juga: Korea Utara Sebut AS Menghina Semangat Olimpiade atas Aksi Boikot Diplomatik di Olimpiade Beijing 2022

Sebagai informasi, pada tahun 2011 silam, Korea Utara mendatangkan bantuan dari para ilmuwan Barat terkait aktivitas gunung berapi aktif, Gunung Baekdu yang berlokasi di perbatasan China-Korea Utara.

Para ilmuwan menemukan bahwa kawasan Gunung Baekdu masih berapi-api dan bergemuruh.

Seorang Seismolog asal University of Londong, James Hammond mengungkapkan, timnya telah memasang seismometer hingga 60 km di sebelah timur tepi Gunung Baekdu di Korea Utara dan dua lebih dekat di sisi China.

"Jika Anda memasang stasiun di Korea Utara di bawah gunung berapi, kita dapat melihat struktur di dalam kerak itu dan memberikan kita gambaran sekilas tentang bagian dalamnya," kata James Hammond.

Baca Juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Hipersonik Kedua, Jepang, AS, Korsel Ketar Ketir?

Para ahli mengonfirmasi adanya zona lembek dari magma yang meleleh sebagian dengan ukuran sekitar 20 km dan menembus permukaan, turun ke seluruh kerak bumi.

Menurut para ahli, meski Gunung Baekdu pernah meletus pada tahun-tahun sebelumnya, namun kini gunung tersebut masih sangat aktif.

Berdasarkan studi pada tahun 2016 yang diterbitkan dalam Scientific Reports, menunjukkan bahwa uji coba senjata bawah tanah yang dilakukan Korea Utara mengirimkan gelombang tekanan yang cukup besar ke ruang magma.

Jika gunung berapi tersebut siap meletus, maka gelombang tekanan tambahan bisa menjadi pemicu.

Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Jelang Korea Selatan Resmikan Jalur Kereta Api Semenanjung Korea

Menurut studi tersebut, uji coba ledakan nuklir bawah tanah bisa menimbulkan letusan gunung berapi.

"Ledakan nuklir bawah tanah Korea Utara dengan kekuatan 5,0-7,6 bisa menyebabkan tekanan berlebih di ruang magma beberapa puluh hingga ratusan kilopascal," jelas Hammond.***

Editor: H Prastya

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler