16 Orang Tewas dan Lainnya Terluka Akibat Ledakan Gas di Sebuah Kantin Kantor di China

8 Januari 2022, 13:56 WIB
Ilustrasi ledakan tabung gas di Chongqing, China /Pixabay.com/Ambady Sasi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Sebuah ledakan terjadi saat makan siang di kantin sebuah kantor di Distrik Wulong, Kota Chongqing , China pada Jumat, 7 Januari 2022.

Ledakan tersebut membuat bangunan kantin roboh dan membuat sejumlah korban terjebak di dalamnya.

Kementerian Manajemen Darurat China bahkan mengirim tim penyelamat lebih dari 600 personil ke tempat kejadian.

Baca Juga: Mudah dan Aman, Begini Cara Mengatasi Tabung Gas Bocor Sikapi Dengan Tenang dan Jangan Panik

Petugas penyelamat yang mencari korban di balik puing-puing bangunan itu akhirnya dapat menemukan tubuh korban sekitar tengah malam waktu setempat.

Seorang saksi yang tidak disebutkan namanya menyebut peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.10 siang waktu setempat itu sangat menakutkan.

"Sangat menakutkan, jendela kami semuanya hancur berkeping-keping," ujar saksi dikutip SeputarTangsel.Com dari The Guardian pada Sabtu, 8 Januari 2022.

Pihak berwenang mengatakan, korban tewas dalam insiden ledakan tersebut mencapai 16 orang dan 10 lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga: Ledakan Tewaskan 135 Orang, Pemerintah Lebanon Diduga Tahu Sejak Lama Bahan Peledak di Pelabuhan

Salah satu korban yang selamat dikatakan tengah dalam kondisi kritis.

Lebih lanjut, Pemerintah Chongqing menyebut ledakan tersebut diakibatkan dari kebocoran gas.

Peristiwa kebocoran gas itu pun dikatakan tak jarang terjadi di negara yang dijuluki Negeri Tirai Bambu itu.

Baca Juga: Ledakan Petasan Memakan Korban Jiwa, LaNyalla: Lebih Baik Isi Hari Raya dengan Kegiatan Bermanfaat

Sebelumnya, pada Juni lalu sebanyak 25 orang dinyatakan tewas dalam ledakan gas yang meluluh-lantahkan permukiman dan menghantam sebuah gedung dua lantai yang dipenuhi pengunjung.

Saat itu delapan orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk manajer umum perusahaan pemilik pipa gas.

Penahanan terhadap manajer tersebut dilakukan usai pemerintah setempat mengatakan bahwa 'sistem manajemen keselamatan perusahaan tidak sehat'.

Pada bulan yang sama, ledakan kembali terjadi di sebuah sekolah seni bela diri hingga membuat 18 orang tewas dan lebih banyak lagi korban terluka.

Seluruh orang yang menjadi korban dalam peristiwa itu merupakan murid asrama sekolah tersebut.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler