Pemerintah Jepang Sebut Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal Balistik di Laut Timur

5 Januari 2022, 09:14 WIB
Ilustrasi uji coba penembakan rudal balistik /Unsplash/Forest Katsch/

SEPUTARTANGSEL.COM - Korea Utara diduga kembali menembakkan rudal balistik di lepas pantai timurnya pada Rabu, 5 Januari 2022.

Penjaga pantai Jepang menjadi yang pertama melaporkan peristiwa tersebut dan mengatakan itu bisa jadi rudal balistik.

Pemerintah Jepang melalui Perdana Menteri Fumio Kishida, mengaku sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan Korea Utara itu.

Baca Juga: Korea Utara dan China Didesak Bersatu untuk Hadapi Ancaman dari Amerika Serikat, Begini Kata Adik Kim Jong Un

"Sejak tahun lalu, Korea Utara telah berulang kali meluncurkan rudal, yang sangat disesalkan," ungkap Fumio dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters pada Rabu, 5 Januari 2022.

Tak hanya Jepang, dugaan peluncuran rudal oleh Korea Utara itu pun turut diyakini pihak Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan Korea Utara yang bersenjata nuklir telah menembakkan proyektil tak dikenal di lepas pantai timur.

Baca Juga: Korsel dan AS Akan Latihan Militer Bersama, Korea Utara Singgung Krisis Keamanan Besar

Padahal, dalam pidato menyambut tahun baru yang disampaikan Kim Jong Un tidak secara khusus membahas soal rudal ataupun senjata nuklir.

Pemimpin Korea Utara itu justru lebih banyak membahas kebutuhan pangan bagi masyarakatnya, meski ia sempat mengatakan pertahanan nasional juga harus didukung.

Terlebih lagi, Resolusi Dewan Keamanan PBB sebelumnya sudah melarang Korea Utara melakukan semua uji coba rudal balistik, serta telah menjatuhi sanksi atas program tersebut.

Baca Juga: Korea Utara Mundur, Drawing Ulang Kualifikasi Piala AFC U-23 2022

Korea Utara bahkan berada di bawah sanksi internasional karena program senjata nuklirnya itu, namun sejak pandemi Covid-19 muncul negara tersebut semakin terisolasi dari dunia luar.

Korea Utara memberlakukan lockdown di perbatasan, yang akhirnya memperlambat perdagangan dan mencekik setiap keterlibatan diplomatik secara langsung.

Korea Utara pun dianggap terjebak pada moratorium yang dipaksakan sendiri untuk menguji rudal balistik antar benua (ICBM) atau senjata nuklir terbesarnya.

Terakhir kali Korea Utara melakukan uji coba dengan meluncurkan ICBM atau bom nuklirnya pada tahun 2017, sebelum Kim meluncurkan tawaran diplomatik ke Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Akan tetapi, negara yang dipimpin Kim Jong Un itu terus melakukan uji coba penembakan rudal balistik jarak pendek baru, termasuk yang diluncurkan dari kapal selam pada bulan Oktober lalu.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler