WNI Pertama Terinfeksi Virus Corona, Pembantu Rumah Tangga di Singapura

4 Februari 2020, 20:44 WIB
Ilustrasi negara Singapura. /- pixabay

SEPUTARTANGSEL.COM - Untuk pertama kalinya, terkonfirmasi seorang Warga Negara Indonesia (WNI) sudah terinfeksi virus Corona 2019-nCov.

WNI tersebut diketahui tengah berada di Singapura dan justru sama sekali tidak memiliki riwayat bepergian ke Tiongkok.

WNI yang tak disebutkan identitasnya itu merupakan Pekerja Rumah Tangga (PRT) dari warga Singapura yang sebelumnya juga dinyatakan positif virus corona.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kementerian Kesehatan setempat.

Baca Juga: Mufida Minta Pemerintah Jamin Kesehatan Masyarakat Natuna

"Ministry of Health Singapura mengumumkan kasus coronavirus ke-21 di Singapura, yaitu WNI berusia 44 tahun yang bekerja sebagai pekerja migran," kata Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari Harjana dalam siaran pers sebagaimana dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Selasa 4 Februari 2020.

Saat ini, WNI tersebut ditangani Tim Medis Singapore General Hospital.

Ratna menjelaskan, KBRI Singapura telah menerima konfirmasi lisan dari Ministry of Health Singapura, namun dikarenakan Personal Data Protection Act, identitas WNI tersebut belum dapat disampaikan.

Baca Juga: Serbu, Diskon Denda Tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan di Tangsel Sampai 100 Persen

Kabar ini langsung ditanggapi dengan sigap oleh KBRI Singapura yang langsung melakukan penanganan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Kami imbau seluruh WNI yang berada di Singapura diharapkan dapat tetap waspada, menjaga kesehatan dan kebersihan, dan memperhatikan imbauan yang dikeluarkan Pemerintah Singapura melalui jalur resmi Ministry of Health https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan," kata dia.

Sementara itu seorang Mahasiswi asal Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap Jawa Tengah berinisial AS (19) masuk ke ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebagai pasien suspect virus corona.

AS menderita gejala demam tinggi batuk dan pilek setelah pulang dari Tiongkok. AS jatuh sakit, dia mengalami demam tinggi disertai batuk dan pilek.

Baca Juga: Respons Virus Corona, Pemerintah Cabut Ketentuan Bebas Visa dari China dan Stop Penerbangan dari dan ke RRT

Orang tuanya berinisitif membawa anaknya berobat ke rumah sakit rujukan virus corona, RSMS.

"Dengan melihat riwayat perjalanan pasien dan gejala pasien, tim dokter menerapkan standar penanganan sebagai pasien suspect virus corona. Sesuai prosedur penanganan AS langsung kami tempatkan di ruang isolasi," kata Direktur RSMS Purwokerto Tri Kuncoro, didampingi juru bicara RSMS dr. Veronica Dwi Winahyu, Selasa 4 Februari 2020.

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler