Iran Geram Atas Serangan Peledak Kapal Kontainer Miliknya oleh Israel, Picu Adanya Perang Semakin Menguat

14 Maret 2021, 17:57 WIB
Ilustrasi kapal perang /Foto: Pixabay/defence-imagery/

SEPUTARTANGSEL.COM - Hubungan Iran dengan Israel kian memercikan api perselisihan.

Pasalnya, Israel kemungkinan besar diduga menjadi dalang atas serangan yang telah merusak kapal Kontainer milik Iran.

Tuduhan tersebut disampaikan oleh seorang penyelidik Iran melalui media Iran pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Baca Juga: 20 Game Bethesda Akan Tersedia di Xbox Game Pass, Dapat Dimainkan Di PC Juga ada Fallout 4

Baca Juga: Bethesda Resmi Gabung Dengan Microsoft, Xbox Kedatangan Game Baru

Kapal milik Iran yang diberi nama Kapal Shahr e Kord dikabarkan terkena bahan peledak yang menimbulkan kebakaran kecil dan tidak ada satupun yang terluka pada Jumat, 12 Maret 2021.

Namun, dua sumber keamanan maritim mengatakan bahwa kapal itu mendapatkan serangan dari sumber yang tidak diketahui.

Seorang anggota tim Iran yang tengah melakukan penyelidikan mengatakan bahwa kemungkinan serangan itu dilakukan oleh rezim zionis Israel.

Baca Juga: Bangun Kapal Induk Bertenaga Nuklir, Angkatan Laut China Semakin Matang dalam Melawan Intervensi AS

Baca Juga: Pembunuh dan Perampok Rumah Warga Negara Jerman di Serpong, Tertangkap di Bekasi, Ini Motifnya

"Mempertimbangkan mengenai lokasi geografis dan bagaimana kapal itu ditargetkan, kemungkinan kuat bahwa operasi teroris ini sengaja dilakukan oleh rezim Zionis (Israel)," ungkap seorang anggota tim Iran yang tidak disebutkan namanya.

Namun, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz enggan memberikan komentar terkait insiden peledakan kapal Iran saat sedang berpidato secara virtual yang diselenggarakan oleh partainya pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Namun, Gantz mengatakan bahwa Iran secara rutin mengirimkan senjata ke proxy di wilayah tersebut.

Baca Juga: Game Crash Bandicoot 4: It's About Time Akan tersedia Versi PC di Akhir Maret

Baca Juga: Komentari Video Klip Young Lex yang Ketahuan Plagiat, Ernest Prakasa Beri Sindiran Menohok: TAHU MALU DONG!

"Kami telah menggagalkan rencana pasokan senjata dan hal lainnya yang berkaitan dengan pengembangan operasional maupun militer, baik melalui udara, laut, dan darat," kata Gantz, seperti yang dikutip SeputarTangsel.com dari Reuters pada Minggu, 14 Maret 2021.

"Saya tidak dapat mengatakan apakah kita telah melakukan hal tersebut atau tidak," tambah Gantz.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengungkapkan adanya laporan yang memberikan konfirmasi atas tindakan sabotase yang melanggar hukum internasional.

Baca Juga: Apple Hentikan Penjualan Speaker HomePod Original, Kini Beralih Ke Versi HomePod Mini

Baca Juga: 70 Orang Tewas Selama Kudeta Myanmar, Pejabat Wakil Presiden Janji Wujudkan Revolusi dan Gulingkan Militer

“Langkah untuk melakukan identifikasi pelaku sabotase ini menjadi agenda,” tutur Khativzadeh dalam pernyataannya.

Penyelidik Iran mengatakan kemungkinan serangan proyektil peledak bisa ditembakan dari udara dan terkena ke arah kontainer dek kapal.

Adapun perusahaan pelayaran milik negara Iran (IRISL) secara tegas akan mengambil tindakan hukum untuk mencari dan menyelidiki identifikasi pelaku serangan. IRISL mengatakan tindakan pelaku itu bisa dikatakan sebagai terorisme dan pembajakan angkatan laut.

Insiden peledakan kapal milik Iran terjadi setelah dua minggu kapal milik Isral MV HELIOS RAY yang terkena serangan ledakan di kawasan Teluk Oman.

Hingga saat ini penyebab ledakan kapal itu belum dapat dipastikan secara jelas meski seorang pejabat AS mengatakan ledakan tersebut telah meninggalkan lubang pada kedua sisi lambung kapal.

Israel menuduh bahwa Iran yang menjadi pelaku ledakan kapal Israel MV HELIOS RAY pada 25 Februari 2021 lalu. Namun, Iran membantah atas serangan tuduhan Israel.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler