Wah, Sekutu Donald Trump Ada di Balik Kerusuhan Gedung Capitol AS?

18 Januari 2021, 17:49 WIB
Donald Trump /Foto: Twitter/@realDonaldTrump/

SEPUTARTANGSEL.COM - Sebuah fakta terkuak terkait terjadinya kerusuhan di Gedung Capitol, Washington, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Para sekutu Presiden Donald Trump ternyata ada di balik peristiwa yang menewaskan lima orang tersebut.

Mereka diduga memainkan peran kuci dalam mengatur strategi dalam kerusuhan itu.

Baca Juga: Merapi Hari Sempat Semburkan Guguran Lava dan Awan Panas Hingga Satu Kilometer

Baca Juga: Ruang ICU Penuh, Pasien Covid-19 dengan Kondisi Berat di Wisma Atlet Masuk ICU Transisi

Sebuah kelompok yang berhubungan dengan Trump bernama "Women for America First" menjadi tuan rumah dalam acara "Save America Rally" yang diadakan di Ellipse yang terletak di dekat Gedung Putih pada 6 Januari 2021 lalu.

Lampiran dalam izin yang dicantumkan, pertemuan itu dihadiri oleh lebih dari 6 orang Staf.

Mereka diketahui memiliki hubungan yang dekat dengan Gedung Putih.

Baca Juga: Tinjau Bencana Alam di Kalsel, Jokowi Sebut Penyebab Utama Banjir Bandang

Baca Juga: Listyo Sigit Prabowo Bertemu AHY, Ini Permintaan Agus Kepada Calon Kapolri

Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat tersebut ditaksir mencapai ribuan dolar, dan diketahui berasal dari tim kampanye pemilihan Trump pada Pilpres 2020 lalu.

Sayangnya, hingga saat ini Women for America First belum memberi tanggapan apapun terkait masalah ini.

Namun, bukti lain menunjukkan bahwa seseorang yang bekerja untuk kampanye Trump, Megan Powers terdaftar sebagai salah satu dari dua Manajer Operasional dalam acara tersebut.

Baca Juga: Messi Bertindak Sembrono, Terancam Sanksi Larangan Tanding 12 Laga

Baca Juga: Sebanyak 15 Pelaku Penjual Surat Keterangan Swab Test Palsu di Bandara Dibekuk Polisi

Powers merupakan Direktur Operasi kampanye Trump hingga Januari 2021.

Dilansir dari AP News, sejumlah pelaku kerusuhan di Gedung Capitol sebagian besar adalah pendukung lama Trump, termasuk pejabat Partai Republik, donor politik GOP, militan sayap kanan, supremasi kulit putih.

Kemudian, polisi yang sedang tidak bertugas, anggota militer, dan penganut teori konspirasi QAnon yang berpikir bahwa pemerintah diam-diam dikendalikan oleh komplotan rahasia dari para kanibal pedofil pemuja setan.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler