Menghilang Sejak 2 Bulan Lalu, Jack Ma Sengaja Berbohong?

6 Januari 2021, 09:39 WIB
Ilustrasi: Jack Ma /m.sayfamous.com

SEPUTARTANGSEL.COM - Keberadaan pendiri Alibaba Group Jack Ma masih menjadi misterius dab dan jadi pembahasan serius di forum internasional. 

Berbagai spekulasi keberadaan Jack Ma pun menggema sejak menghilang dalam 2 bulan terakhir. Seorang wartawan CNBC International David Faber melaporkan pada Selasa 5 Januari 2021 bahwa taipan Cina sebenarnya tidak hilang.

Hal itu diungkapkan seorang yang mengetahui masalah tersebut. Sebaliknya, Jack Ma dituduh telah berbohong untuk saat ini demi kepentingan gurita bisnisnya.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Positif Covid-19, Teuku Wisnu: Alhamdulillah

Baca Juga: Jokowi Suntik Vaksinasi Covid-19 Minggu Depan, Begini Kata Kepala Sekretariat Presiden

The Wall Street Journal melaporkan minggu ini bahwa Ma belum terlihat di depan umum sejak dia berbicara pada episode akhir acara televisi di mana ia menjadi bintang tamu utamanya.

Ada yang mengatakan bahwa miliarder yang juga pemilik Shopee ini sedang dalam pengawasan ketat Beijing sehingga harus diasingkan di suatu tempat. Pengawasan ini dilakukan karena perusahaan pria 56 tahun itu melanggar aturan anti monopoli yang ditekan Presiden Xi Jinping.

Pada Oktober 2020, Ma diketahui secara keras mengkritik regulator sistem keuangan dan bank-bank pemerintah dalam sebuah diskusi publik di Shanghai.

Jack Ma menyerukan reformasi sistem keuangan yang yang menahan inovasi bisnis dan menyamakan peraturan perbankan yang diterapkan Cina saat ini sebagai klub orang tua. Ia juga mengatakan Bank Tiongkok beroperasi dengan mentalitas pegadaian, sebagaimana dilaporkan oleh laman Reuters.

Baca Juga: Nadiem Makarim Jelaskan Penerimaan Formasi Guru Melalui Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

Baca Juga: Jadwal Acara TV di ANTV Hari Ini, Rabu 6 Januari 2021, Jangan Lewatkan Tayangan Uttaran

Pidato itu membuat marah pemerintah Tiongkok. Kritiknya dianggap menyerang otoritas Partai Komunis Cina.

Atas kritikannnya itu, Cina pun memberikan tindakan yang keras terhadap bisnis fintech milik Alibaba, Ant Group.

Tak lama setelah itu, penawaran umum perdana (IPO) Ant Group ditangguhkan oleh bursa saham di Shanghai dan Hong Kong. Ma dan dua eksekutif Grup Ant dipanggil dan diinvestigasi oleh Komisi Pengaturan Sekuritas Cina untuk menyelidiki masalah tersebut.***

Editor: Fandi Permana

Tags

Terkini

Terpopuler