Permintaan Global Belum Tumbuh, Perfilman Indonesia Terbantu Festival-festival Film

9 November 2020, 19:54 WIB
Ilustrasi gulungan film.* /Foto: pexels/freestocks.org/

SEPUTARTANGSEL.COM - Perfilman Indonesia membutuhkan lebih banyak literasi untuk bisa menumbuhkan permintaan, baik di pasar dalam negeri maupun internasional.

Skema distribusi film yang mudah diakses oleh masyarakat belum hadir di Indonesia.

Demikian diungkapkan Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Ahmad Mahendra dalam diskusi daring "Talk on Indonesia: Indonesian Films During the Pandemic”.

Baca Juga: Spesifikasi HP Samsung Galaxy M21s, Kamera Utama 64 Megapiksel

Baca Juga: Angkasa Pura II Tambah Personel Avsec Hampir Dua Kali Lipat Jelang Kedatangan Habib Rizieq

Diskusi diadakan oleh Kedutaan Besar RI London pada Jumat, 6 November.

Ahmad Mahendra menuturkan, film Indonesia selama ini terbantu berkat festival-festival film di berbagai tempat, baik yang komersial maupun independen.

Karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana mengembangkan jejaring ekshibisi dan apresiasi film di Indonesia berupa Cultural Hub, yaitu ruang aktivitas kebudayaan warga di lingkungan terkecil dan dimotori oleh komunitas setempat.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Episode 34, Tayang Malam Ini 9 November 2020

Baca Juga: Dinilai Tak Tepat Sasaran, Program Kartu Prakerja Diminta Lakukan Evaluasi

Dikutip Seputartangsel.com dari Antara, Ahmad Mahendra memaparkan, program yang diadakan itu merespons kondisi perfilman dalam masa pandemi Covid-19.

Di antaranya, kerja sama penayangan film dengan Perwakilan RI di luar negeri. Selain itu,  melalui program Indonesiana Films untuk peningkatan kapasitas sineas Indonesia dengan menghadirkan pengajar berpengalaman dari Hollywood.

Peluang di Tengah Pandemi

Di tengah pandemi, dorongan untuk merekam hal-hal di sekitar kita senantiasa menyala di kalangan pembuat film dokumenter untuk membangun pengetahuan kolektif. Hal ini disampaikan Budi Irawanto dari Universitas Gadjah Mada.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Selidiki 8 Akun Penyebar Video Syur Mirip Gisel

Baca Juga: Ini Daftar Miliarder yang Mengantarkan Joe Biden ke Gedung Putih

Dia mengamati, di tengah pandemi ketika orang-orang merasa makin terisolasi, unggahan film dokumenter di berbagai kanal publik justru menjadi ruang untuk berefleksi tentang situasi yang penuh ketidakpastian ini.

Film dokumenter dapat membantu memperkenalkan Indonesia di luar negeri yang kadang luput ditangkap media arus utama. Karena film dokumenter memberi suara bagi mereka yang tidak bersuara.

“KBRI London dapat mengambil peran aktif untuk memperkenalkan film dokumenter Indonesia di Inggris melalui pemutaran di ruang terbuka atau dalam bentuk festival mini,” ujarnya.

Baca Juga: Drama ‘Let Him Go’ Jadi Nomor Satu di Box Office

Baca Juga: Mulai Tahun 2021, Kemenang Ubah Skema Penyaluran BOS Madrasah Swasta

Pemetaan Film

Ekky Imanjaya dari BInus menekankan perlu adanya pemetaan daftar film Indonesia yang tayang di layanan OTT (over-the-top), seperti Hulu, iFlix, dan Vidio.

Masyarakat dapat lebih mudah menonton film Indonesia di layanan resmi sambil membantu mengurangi maraknya pembajakan film.

Sudah ada beberapa film Indonesia yang melakukan tayang perdana di layanan OTT. Seperti film "Guru-Guru Gokil" di Netflix. Di masa pandemi juga tumbuh fenomena drive-in atau menonton layar tancap dari mobil seperti tahun 80-an.

Baca Juga: Kata Munarman, Ada Pihak-pihak Gelap yang Ingin Gagalkan Habib Rizieq Pulang ke Indonesia

Baca Juga: Drama Ibrahimovic, Gagal Penalti Dibayar Tuntas Gol Menit Terakhir!

KBRI London dapat membantu ‘mak comblangi’ film Indonesia dengan layanan OTT di Inggris dan Eropa, ujarnya.

Selain mempertemukan produser film Indonesia dengan perusahaan distribusi film mancanegara, hal itu juga agar warga asing lebih tertarik untuk menonton.

Baca Juga: Jimly Asshiddiqie Sarankan Habib Rizieq: Jangan Terus-terusan Mobilisasi Massa di Jalanan

Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun, Wisata Pasar Terapung di Banjarmasin Akan Kembali Dibuka

Acara “Talk on Indonesia: Indonesian Films During the Pandemic” bagian dari program diskusi virtual Talk on Indonesia yang diadakan KBRI London dalam rangka membangun strategi yang lengkap dan komprehensif untuk mendukung promosi kebudayaan Indonesia di luar negeri.

Diharapkan berbagai aspek kebudayaan Indonesia akan diulas di program ini, termasuk sastra Indonesia.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler