Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dikabarkan tegas pecat Fadli Zon.
Dalam informasi yang sama, disebutkan bahwa dipecatnya Fadli Zon oleh Prabowo Subianto karena Anggota Komisi I DPR RI itu telah menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Informasi mengenai dipecatnya Fadli Zon itu beredar setelah kanal YouTube Pena Istana mengunggah video berjudul "BERITA HARI INI~MENGEJUTKAN !! NYA NYIAN FADLI TERHADAP FADLI BERHUJUNG PETAKA" pada Selasa, 16 November 2021.
Baca Juga: Kembali Tanggapi Teguran Prabowo ke Fadli Zon yang Sindir Jokowi, Fahri Hamzah Singgung Bintang Jasa
Hingga saat artikel ini ditulis, video terkait pemecatan yang dilakukan Prabowo Subianto terhadap Fadli Zon itu sudah ditonton 21.214 kali dan disukai 279 kali.
Pada thumbnail video terlihat potret sejumlah pihak seperti Prabowo Subianto, Fadli Zon, dan Jokowi di dalam Istana Negara.
"BREAKING NEWS!!
PECAT FADLI ZON
TEGAS PRABOWO LANGSUNG LAKUKAN INI," tulis narasi pada thumbnail video, sebagaimana dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Pena Istana pada Rabu, 17 November 2021.
Baca Juga: Fadli Zon Ditegur Prabowo, Zara Zettira: Apakah di Gerindra Apa-apa Harus Sama dan Manut Bapak Saja?
Namun setelah ditelusuri, klaim yang mengatakan bahwa Prabowo Subianto tegas pecat Fadli Zon adalah tidak benar.
Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid terkait hal tersebut.
Di dalam video berdurasi 10 menit 5 detik itu tidak terkandung informasi seperti apa yang diklaim pada judul.
Video tersebut hanya berisi cuplikan komentar sejumlah tokoh terkait sikap politik Fadli Zon.
Sebelumnya, Prabowo diketahui memberikan teguran kepada Fadli Zon usai sindir Presiden Jokowi terkait banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yang tak kunjung surut selama dua pekan.
Karena hal tersebut, Gerindra menegaskan bahwa pernyataan Fadli Zon tidak mewakili sikap partai mereka.
Meski begitu, tak dijelaskan informasi mengenai adanya pemecatan.
Berdasarkan analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang beredar adalah hoaks.
Video tersebut termasuk jenis fabricated content, di mana seratus persen isinya tidak dipertanggungjawabkan kebenarannya.***
