Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Anas Urbaningrum dikabarkan akan segera bebas.
Di dalam informasi yang sama, disebutkan pula bahwa Anas Urbaningrum mulai menebar ancaman kepada keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Akibatnya, keluarga Cikeas itu pun ketakutan.
Informasi terkait Anas Urbaningrum tersebut beredar setelah kanal YouTube Skema Politik mengunggah video berjudul "SEGERA BEBAS!! ANAS MULAI T3BAR ANC4M4N KE CIKEAS ~ BERITA TERBARU" pada Kamis, 4 November 2021.
Hingga saat artikel ini ditulis, video itu sudah ditonton sebanyak 6.909 kali dan disukai 66 kali.
Pada thumbnail video, terlihat potret Anas Urbaningrum yang mengenakann rompi khas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang berdiri di dekat SBY.
"DENDAM LAMA ANAS URBANINGRUM
CIKEAS MULAI PANIK DAN KETAKUTAN," tulis narasi pada thumbnail video, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Skema Politik pada Jumat, 5 November 2021.
Baca Juga: AHY Ucapkan Terima Kasih Atas Doa dan Simpati untuk SBY, Hidayat Nur Wahid: Segera Pulih Kembali
Namun setelah ditelusuri, klaim yang mengatakan bahwa Anas Urbaningrum teebar ancaman kepada keluarga SBY adalah tidak benar.
Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut.
Dalam video berdurasi 10 menit 5 detik itu tidak terkandung informasi seperti apa yang diklaim pada judul.
Baca Juga: SBY Didiagnosis Kanker Prostat, Budiman Sudjatmiko: Moga-moga Cepat Teratasi, Lancar Prosesnya
Video tersebut hanya mengandung komentar sejumlah tokoh terkait lengsernya Anas Urbaningrum dari Partai Demokrat.
Selain itu, foto yang digunakan pada thumbnail video merupakan hasil editan atau suntingan.
Sebagai informasi, Anas diketahui akan segera bebas pada tahun 2022 mendatang setelah dihukum 8 tahun penjara karena kasus korupsi.
Anas saat ini dikabarkan sedang didekati oleh sejumlah tokoh untuk bergabung bersama partai politik baru, yakni Partai Kebangkitan Nusantara yang diketuai oleh Gede Pasek Suardika.
Berdasarkan analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang beredar adalah hoaks.
Video tersebut termasuk ke dalam fabricated content, di mana 100 persen isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***
