SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, produk batik cukup berperan dalam perolehan devisa negara.
Namun demikian, kebanyakan perolehan tersebut digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.
“Produk batik cukup berperan dalam perolehan devisa Negara, walau pun kebanyakan digunakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi virtual “Rangkaian Kegiatan Hari Batik Nasional 2020”, Jumat 2 Oktober 2020
Baca Juga: Ini Lima Games Terbaru yang Dirillis pada Bulan Oktober 2020
Pada semester pertama 2019, ekspor batik mencapai 18 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara, pada semester pertama 2020 jumlah ekspor batik menyentuh angka 21,6 juta Dolar AS dengan pasar utama ekspornya adalah Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.
“Yang menarik, di periode yang sama 2020 justru ada peningkatan ekspor batik menjadi 21,6 juta Dolar AS dengan pasar utama ekspornya adalah Jepang, AS, dan Eropa” tutur Agus.
Baca Juga: Update Corona Indonesia 2 Oktober 2020: Besok atau Lusa, Tembus 300.000 Positif Covid-19
Menperin Agus Menilai bahwa hal tersebut menjadi menarik, pasalnya peningkatan ekspor ini saat situasi pandemi Covid-19.