Pedagang juga mengaku tidak banyak tahu alasan harga cabai terus melonjak.
“Sejak Idul Adha sampai sekarang harga cabai justru terus naik. Sekarang penjualan cabai drop, biasanya bisa laku sampai 50 kilogram, sekarang paling banyak 15 kilogram,” kata Henhen, pedagang sayuran, dikutip SeputarTangsel.Com dari Pikiran Rakyat.
Dia mengaku tidak mengetahui pasti, mengapa harga cabai terus naik. Padahal, sebelumnya diperkirakan harga cabai akan turun paska Idul Adha.
“Mungkin gagal panen, atau alasan yang lain, jadi mahal. Saya tetap paksakan jual cabai meski sedikit, karena selalu ada yang nyari,” katanya.
Baca Juga: Menteri Pertanian Bingung Harga Cabai di Pasar Mahal, Alvin Lie Singgung Mendag Zulkifli Hasan
Hal serupa dikemukakan Heryanti, pedagang sayuran di Blok A Pasar Manis. Dia juga mengaku tidak tahu persis mengapa harga cabai mahal. Sebab pasokan dari bandar tetap ada.
“Barang ada, setiap pesan dikirim. Tidak tahu kenapa harga masih mahal,” ujarnya.
Saat ini paling mahal harga cabai Tanjung merah (cabai berukuran paling besar, tidak begitu pedas) mencapai Rp150.000 per kilogram.
Baca Juga: Daftar Harga Pangan di Beberapa Pasar Wilayah Tangsel, Cek di Sini
Sebelum Idul Adha cabai tersebut hanya Rp100.000. Cabai tanjung hijau dan keriting hijau Rp60.000, naik dari sebelumnya Rp40.000.