Mercedes Benz Tetap Lanjutkan Investasi Mobil Listrik Meski ada Gangguan Perang Rusia-Ukraina

- 16 Maret 2022, 09:52 WIB
Logo Mercedes Benz
Logo Mercedes Benz /REUTERS/Ralph Orlowski/

“Mercedes bekerja dengan pemasok di Ukraina yang operasinya terganggu, tetapi terlalu dini untuk mengatakan apa konsekuensi yang lebih luas," kata Kallenius.

Harga bensin yang meroket sejak invasi Rusia ke Ukraina telah memperbesar tantangan bagi pembuat mobil mapan yang masih mengandalkan kendaraan bertenaga bahan bakar fosil untuk mendapatkan keuntungan.

Dan melonjaknya harga bahan yang digunakan dalam baterai EV seperti nikel, yang banyak ditambang di Rusia, juga merugikan industri.

Kallenius sedang mencoba untuk mempercepat peralihan Mercedes dari perusahaan teknologi pembakaran ke perusahaan yang produknya tidak mengeluarkan karbon dan mengandalkan perangkat lunak dan daya komputasi.

Baca Juga: Luhut Minta Wuling Segera Pasarkan Mobil Listrik, Mardigu: Ada Karya Anak Bangsa, Jiwa Raga Tetap Tiongkok

Mercedes dan pembuat mobil mapan lainnya membuntuti Tesla dalam penjualan EV dan dalam mengembangkan sistem komputer.

Serta perangkat lunak untuk bersaing dengan aliran fitur dan pembaruan baru perusahaan Amerika Serikat.

Daimler Truck berpisah dari Mercedes pada bulan Desember dan Kallenius mengatakan pada hari Selasa, 15 Maret 2022, bahwa dia tidak melihat alasan bagi Mercedes.

Untuk lebih jauh memisahkan EV dari operasi mesin pembakaran. Beberapa investor telah mendorong pembuat mobil mapan untuk membuat unit EV murni.

"Hanya ada satu Mercedes-Benz dan satu perusahaan itu lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang akan menjadi perusahaan listrik," kata Kallenius.

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x