Sony Kini Menghadapi Saingan Microsoft Corp dalam Perang Game Masa Depan

- 19 Januari 2022, 23:46 WIB
Sony Khawatir jika Activision akan menarik game 'Call of Duty' dari sistem PlayStation/
Sony Khawatir jika Activision akan menarik game 'Call of Duty' dari sistem PlayStation/ /Foto: Tangkapan Layar/Dok. Reuters/Kai Pfaffenbach/

SEPUTARTANGSEL.COM - Hingga kini Sony masih mendudukin puncak teratas dalam bidang permainan atau game.

Meskipun Sony harus mulai bersiap dengan hadirnya pesaing berat dalam video game online.

Pesaing Sony tersebut termasuk konglomerat Jepang yang bukan hanya mengincar sektor game saja, akan tetapi juga mobil listrik.

Baca Juga: Kolaborasi Dengan Sony Pictures, Spider-Man: No Way Home Bakal Hadir di PUBG Mobile, Tersedia Item Eksklusif

Microsoft Corp yang dinilai lamban dalam pertempuran di bidang game dengan Sony, nyatanya kini mulai gencar bergerak.

Keputusan Microsoft Corp mengakuisisi Activision pembuat game 'Call of Duty' menjadi pesaing berat terbaru bagi Sony.

Dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Rabu 19 Januari 2022 bahwa Microsoft Corp memposisikan dirinya sebagai sebuah "metaverse".

Baca Juga: Sony Investasikan Dana Lagi Ke Epic Games Sebesar 200 Juta Dolar, Sebagian Untuk Pengembangan Game Fortnite

Sebuah pengalaman imersif yang diusulkan di mana orang-orang bermain game, berbelanja, dan bersosialisasi secara online.

Microsoft Corp mengakuisisi Activision dengan kesepakatan 69 miliar dolar untuk Pengembang "Call of Duty."

Keputusan Microsoft mengakuisisi Activision berdampak pada nilai saham Sony di pasar hari ini.

Baca Juga: Sony Rilis Kamera Baru, Bisa Rekam 8K dan Resolusi 50 Megapixel

Terdapat kekhawatiran bahwa Activision akan menarik gamenya dari sistem PlayStation, sehingga saham Sony turun 13%.

"Mereka pada dasarnya mencoba membangun monster," kata Serkan Toto, pendiri konsultan Kantan Games di Tokyo.

"Saya tidak berpikir Microsoft menghabiskan $70 miliar untuk menjadi penyedia perangkat lunak untuk platform Sony," ujarnya lagi.

Kesepakatan Microsoft untuk Activision dimungkinkan oleh beragam bisnis lain, termasuk perangkat lunak dan layanan cloud, dengan kapitalisasi pasarnya lebih dari 14 kali lipat dari konglomerat Jepang.

Baca Juga: Solider Atas Kematian George Floyd, Sony Tunda Rilis PlayStation5

Banyak pengamat melihat Activision sebagai bisnis yang ternoda setelah tuduhan pelecehan seksual dan perilaku tidak senonoh oleh manajer terungkap ke publik.

Bahkan Activision dinilai telah kehilangan momentum karena hal tersebut.

HIngga tak sedikit pengamat game yang meragukan jika MIcrosoft mampu menyaingi PlayStation.

"Karena pengembang pada dasarnya adalah aset setengah tertekan," ucap Mio Kato, seorang analis di LightStream Research.

Baca Juga: Microsoft Akuisisi Activision Pembuat Game Online 'Call of Duty' Senilai 68,7 Miliar Dolar

"Sifat mundur ke strategi Microsoft inilah yang membuat kami skeptis tentang kemampuan mereka untuk bersaing dengan PlayStation." katanya lagi.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini