“Berdasarkan jumlah hari operasional sinkronisasi dengan turbin, total energy listrik yang dihasilkan mencapai 783,63 MWH atau sekitar 110,59 KWH per ton sampah yang dibakar,” ujar Syarpuddin dalam siaran pers Pejabat Pengelola Informasi dan Provinsi Dokumentasi DKI Jakarta.
“Tahun 2020 diproduksi 29,263 paving block dan produksi rata-rata per bulan sebesar 3658 buah per bulan. Sebagai pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA),” ucap Syarpuddin menambahkan.
Berdasarkan perhitungan di atas, saat ini PLTSa sudah beroperasi dengan waktu operasional 24 jam per hari dan 50 sampai 300 hari per tahun. Bahan bakar sampah yang diolah mencapai 100 ton per hari. Angka yang cukup pada tahap awal untuk mengurangi tumpukan sampah di TPST Bantar Gebang.
Baca Juga: Nih, Jawaban Jokowi Langsung Soal Masa Jabatan Presiden 3 Periode
Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto menyatakan, PTSa merupakan alternatif pengelolaan sampah secara signifikan, cepat, ramah lingkungan, dan dapat menghasilkan listrik.
“Hal tersebut sejalan dengan visi TPST Bantar Gebar sebagai pusat riset dan studi persampahan,” ujar Asep Kuswanto di siaran pers pada waktu yang sama. ***