Network
Ini juga menjadi kamera pertama Sony yang menyediakan file lossless RAW dan mampu memberikan output file dalam bentuk HEIF 10-bit yang terkompresi. Sama seperti di A7SIII, tersedia dua slot kartu CFExpress Type A yang juga bisa dipasang dengan kartu SD biasa.
Sistem penstabil gambar dalam badan kamera (IBIS) Alpha 1 diklaim mampu memberikan stabilisasi sebanyak 5.5 EV, seperti kamera sebelumnya. Sistem ini juga digunakan untuk mode foto resolusi tinggi yang memerlukan sebanyak 4 atau 16 kali pemotretan, dengan hasil berupa foto beresolusi hingga 199 megapixel.
Sistem autofokus a1 juga mendapatkan pembaruan. Luas cakupan autofokus pada sensor diperluas hingga 92 persen, dan tambahan kemampuan fokus pada mata burung di fitur 'Real-time Eye AF,' yang mampu secara otomatis fokus pada mata manusia dan binatang.
Kecepatan kalkulasi autofokus dengan ekposur otomatis juga dilipatgandakan di a1, yang kini mampu menghitung sebanyak 120 per detik; dua kali lebih banyak daripada a9.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Vaksinasi Covid-19 Pakai Data KPU Hingga Laporan FPI ke Mahkamah Internasional
Baca Juga: Peringatan, BMKG Beri Peringatan untuk 4 Wilayah di Jakarta, Hari Ini Ada Apa?
Viewfinder OLED pada Alpha 1 beresolusi 9.44M dot dengan kecepatan refresh rate sebanyak 240 fps, yang masih bisa dipercepat dengan penurunan resolusi ke 1600x1200 pixel (5.76M dot). Viewfinder ini bisa diperbesar sebanyak 0.9 kali, dan bisa dilihat pengguna kacamata dengan mudah.
Seperti a7S III, a1 mampu merekam video resolusi 4K 120p dengan kualitas gambar 10-bit 4:2:2, memudahkan proses color grading. Sony mengatakan dalam mode Super 35, digunakan resolusi 5.8K. Belum disebutkan adanya mode yang mengkonversi resolusi 8K ke 4K.
a1 juga mampu merekam video Raw 16-bit dengan perekam eksternal melalui port HDMI. Sebagai tambahan pada profil kurva S-Log 3 yang menjanjikan dynamic range hingga 15-stop di video, tersedia pula mode warna S-Gamut3 dan S-Gamut3.Cine yang menyamai kualitas gambar kamera profesional Sony.
