Guru di Polandia Mengajar Murid Lewat Game Horor Virtual Reality

10 Agustus 2020, 14:48 WIB
Artwork dari Half-Life: Alyx /- Foto: Valve Corporation

SEPUTARTANGSEL.COM - Di saat kebanyakan sekolah mengadakan belajar online hanya dengan teleconference biasa, sebuah sekolah di Polandia menggunakan game Virtual Reality (VR) sebagai alat belajar online.

Cara yang unik ini dilakukan oleh Szkola 33, sebuah SMA di Polandia Barat. Tidak tanggung-tanggung, para guru menggunakan game Half-Life: Alyx , game buatan salah satu perusahaan distribusi game dan developer terbesar di dunia, Valve Corporation.

Sejauh ini sudah ada enam sesi belajar melalui game VR bergenre petualangan dan horor ini, dengan masing-masing sesi berdurasi sekitar dua jam.

Baca Juga: Gubernur Banten Wahidin Halim: Pelanggar Protokol Kesehatan Akan Dikenai Sanksi Baca Juga: Harga Emas Antam 10 Agustus 2020: Beli dan Buy Back Turun Tipis Rp1.000 per Gram

Sesi belajar ini diunggah ke platform streaming terkenal seperti YouTube, Facebook dan Twitch.

"Kami memutuskan untuk menggunakan VR dalam pelajaran karena ini merupakan kesempatan yang baik untuk mencoba sesuatu yang baru dan untuk melibatkan siswa kami dalam kelas online," jelas Katarzyna Sut, guru bahasa Inggris dan Spanyol.

"Pandemi baru saja dimulai saat itu, sekolah ditutup, dan kami ingin membuat siswa tetap tertarik mengikuti kelas. Kami juga berharap dapat membantu ketidaknyamanan siswa selama lockdown," lanjutnya.

Baca Juga: Viral di Instagram, Video Balita Perempuan Pegang Botol Miras dan Berjoget

Polandia menjadi salah satu negara Eropa yang menerapkan lockdown lebih awal, dengan penutupan sekolah sejak 11 Maret 2020 lalu. Belajar online diwajibkan pada tanggal 25 Maret 2020.

Lima hari kemudian Szkola 33 mulai mencoba pelajaran Virtual Reality. Para guru mencoba untuk menggabungkan materi pelajaran dengan nilai hiburan sehingga anak-anak tetap terhibur di rumah.

Para guru bekerjasama dengan perusahaan media lokal OFFshot untuk membuat kelas VR di Half-Life: Alyx.

Baca Juga: Harga Emas Antam 10 Agustus 2020: Beli dan Buy Back Turun Tipis Rp1.000 per Gram

Setelah sebelumnya bekerjasama untuk membuat video promosional, mereka menyadari adanya manfaat VR untuk edukasi.

Dilengkapi dengan perangkat headset HTC VIVE Pro dan tiga kamera, sekolah merekam pelajaran bahasa, matematika, dan sains.

Half-Life: Alyx adalah game yang lama dinantikan setelah seri terakhir, Half Life 2: Episode Two dirilis pada tahun 2007 lalu.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Rizal Ramli Tak Butuh Panggung Hingga Ridwan Kamil Yakin Pangandaran Bangkit

Berubahnya genre dari first person shooter (FPS) menjadi Virtual Reality kejutan, sambutan dan kontroversi tersendiri di kalangan fans.

Game ini menceritakan keadaan Bumi 15 tahun setelah insiden Fasilitas Penelitian Black Mesa, yang menyebabkan penjajahan bangsa Alien Combine atas umat manusia.

Half-Life: Alyx banyak dipuji oleh kritik karena pencapaian kecanggihan teknis Virtual Reality yang interaktif dan grafis yang terlihat lebih realistis.

Baca Juga: Ponsel Budget Minimalis, Ini Daftar HP Realme Terbaru Update Agustus 2020 Mulai 1 Jutaan

Meskipun game yang digunakan memiliki aspek horor, guru hanya memanfaatkan pena, krayon dan papan tulis kaca yang terdapat di dalam game untuk menulis dan menggambar.

Pada awalnya guru-guru belum terbiasa karena belum pernah menggunakan VR, dan hanya punya waktu setengah jam untuk berlatih. Tapi pada umumnya tidak ada hambatan.

Sesi pertama dimulai pada 30 Maret 2020, adalah pelajaran bahasa Inggris. Guru terlihat menjelajahi ruangan, mengomentari cuaca di game, menjelaskan apa saja ia dan siswa lihat, dan berhenti untuk mengambil objek di game.

"Ini adalah mug," katanya, sambil memegang mug virtual. "Pagi ini aku minum kopi."

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Senin 10 Agustus 2020: TRANS 7, TRANS TV, NET TV, MNC TV, GTV, SCTV, RCTI

Baca Juga: Setahun Bebas Berkeliaran, Tersangka Pemerkosa Akhirnya Ditangkap Usai Diviralkan Korbannya

Lalu ia melanjutkan dengan menulis berbagai kosakata bahasa inggris di papan tulis kaca di dalam game.Usaha mereka bereksperimen dengan VR terbayarkan.

"Dari anak-anak muda hingga remaja berkumpul dan menonton di Facebook. Melihat dari emoji dan komenta mereka, mereka menyukai sesi belajar ini," kata Sut.

"Banyaknya komentar positif juga mengejutkan kami. Ada yang berkomentar, 'Saya sudah lama tidak ke sekolah, tapi saya menonton semua pelajaran matematika dan menantikan sesi selanjutnya'," kata Adrian Michalski dari OFFshot.

"VR terlihat sangat menjanjikan. Saat ini kami sangat optimis," ungkap Sut.***

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: UploadVR

Tags

Terkini

Terpopuler