Facebook Hapus Ratusan Akun Provokator Aksi Protes Tewasnya George Floyd

17 Juni 2020, 12:10 WIB
Ilustrasi aksi unjuk rasa memprotes tewasnya George Floyd yang sering berujung pada kerusuhan. /- Foto: Pixabay/PDBVerlag

SEPUTARTANGSEL.COM - Facebook hapus ratusan akun provokator yang digunakan untuk berkoordinasi dan merekrut pengunjuk rasa protes antirasis terkait tewasnya George Floyd.

Pada Selasa 16 Juni 2020, sekitar 900 akun telah dihapus dari Facebook.

Akun-akun tersebut terkait dengan dua organisasi, yakni Proud Boys dan Pengawas Amerika Sayap Kanan.

Baca Juga: Lowongan Kerja di BUMN PT Nindya Karya untuk Yang Punya Keahlian Desain dan Video Grafis

Proud Boys merupakan organisasi yang dikhususkan untuk laki-laki, yang mempropagandakan kekerasan politik yang berbasis di Amerika Serikat.

Seperti dikutip Seputartangsel.com dari Reuters, Facebook mengatakan bahwa penghentian lebih dari 500 akun Facebook dan lebih dari 300 akun Instagram mengikuti suspensi yang lebih kecil dua minggu lalu.

"Kami awalnya menghapus satu set akun pada 30 Mei ketika kami melihat bahwa kedua organisasi mulai memposting yang terkait dengan protes yang sedang berlangsung," kata jubir Facebook

Baca Juga: POPULER HARI INI: Tembus 40.000 Kasus Positif Covid-19 Hingga Nikita Mirzani Siap Dicoblos 2024

Hal ini termasuk para pendukung Proud Boys yang berbasis di Seattle serta Demonstran Anti-Rasis.

Terjadi berbagai aksi dari beberapa kelompok-kelompok yang menyerukan kebencian, juga mendorong orang lain untuk protes pembunuhan George Floyd.

Provokator menggunakan Facebook sebagai media untuk merekrut dan berkoordinasi, juga menyembunyikan gerakan yang disebut Boogaloo.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Negatif, Indonesia Hadapi Ancaman Resesi

Selebihnya, pihak Facebook melakukan pengawasan ketat terhadap kelompok tersebut.

Tujuan para pengikut Boogaloo, tidak lain adalah melakukan propaganda dengan memanfaatkan protes George Floyd, menghasut kekerasan dan meningkatkan konflik menjadi lebih luas.

Aksi kriminalitas terjadi di Amerika Serikat, melalui kelompok-kelompok yang menggunakan Facebook sebagai sarana untuk merekrut atau mengujar kebencian.

Baca Juga: BERITA BAIK: Dalam 2 Hari Terakhir, 163 Pasien Covid-19 Tangsel Sembuh

Publik memuji langkah baik Facebook menghapus ratusan akun yang terindikasi memprovokasi serta mengambil keuntungan pada protes kasus George Floyd.(*)

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler