Polisi Israel Mata-matai Ponsel Warganya Sendiri dengan Spyware Pegasus

18 Januari 2022, 23:53 WIB
(Ilustrasi) Setelah berulah di berbagai negara, spyware buatan NSO Group "Pegasus" diketahui telah digunakan oleh kepolisian Israel untuk memata-matai warganya sendiri. /Foto: Pixabay/mohamed_hassan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Kepolisian Israel dilaporkan telah menggunakan spyware buatan NSO, Pegasus untuk memata-matai warganya sendiri, termasuk di antaranya adalah lawan politik mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu.

Dikutip Seputartangsel.com dari 9to5mac 18 Januari 2022, meskipun NSO sebelumnya mengklaim tidak akan pernah menggunakan software tersebut di dalam wilayah Israel, peretasan ponsel disebut telah dilakukan tanpa izin dan pengawasan pengadilan.

Menurut laporan Calcalist, kepolisian Israel menggunakan spyware buatan NSO untuk meretas dari jarak jauh ponsel para warga Israel, untuk mengendalikan dan mengekstrak informasi di dalamnya.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Dorce Minta Bantuan Megawati, Rizal Sebut Ibu Kota Beijing Baru, Kata Dasco IKN Tak Tergesa

Beberapa dari smartphone yang telah diretas oleh kepolisian adalah milik para walikota, pemimpin protes melawan Benjamin Netanyahu, mantan karyawan pemerintah, dan seseorang yang dekat dengan seorang politisi senior.

Calcalist telah menemukan bahwa peretasan tersebut dilakukan tanpa pengawasan peradilan, dan kepolisian tidak meminta izin pencarian atau penyadapan untuk melakukan pengintaian tersebut.

Juga tidak ada pengawasan terhadap apa saja data yang dikumpulkan, bagaimana polisi menggunakannya, dan bagaimana disalurkan ke agensi penyelidikan lainnya, seperti otoritas keamanan Israel dan otoritas pajak.

Salah satu kasus yang telah terbongkar adalah pelacakan para aktivis yang terlibat dalam protes terhadap Benjamin Netanyahu ketika ia masih menjabat sebagai perdana menteri Israel.

Baca Juga: Ubedilah Laporkan Gibran dan Kaesang Balas Dilaporkan Noel, Noel Sendiri Terlapor Sejak 2019

Dalam beberapa kasus lainnya, peretasan dilakukan untuk penyelidikan kriminal, walau kepolisian tersebut berusaha untuk menyembunyikan sumber bukti-bukti yang mereka temukan.

Meskipun tidak membeberkan sumber informasi mereka, Citizen Lab, laboratorum yang sangat aktif dalam mengidentifikasi para korban Pegasus mengkonfirmasi laporan Calcalist. Apple juga telah berusaha memberitahukan para pengguna ponsel pintarnya jika perangkat mereka diyakini telah disusupi oleh spyware tersebut.

Berbeda dengan kasus Pegasus pada umumnya, laporan Calcalis menunjukkan serangan tersebut bersumber dari kepolisian Israel. Sementara itu NSO mengatakan tidak berkomentar, dan kepolisian Israel menyangkal bahwa mereka beroperasi di luar hukum dan menggunakan spyware Pegasus.

Meski masih beroperasi, NSO dilaporkan mengalami kesulitan setelah dilarang di wilayah Amerika Serikat, dan upaya Apple untuk 'membangkrutkan' perusahaan tersebut.***

Editor: Ihya R. Azzam

Tags

Terkini

Terpopuler