BERITA BAIK: Kota Tangsel Turun dari Zonasi Risiko Tinggi Penularan Covid-19 ke Risiko Sedang

- 7 Juli 2020, 19:34 WIB
Epidemiolog anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah.
Epidemiolog anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah. /- Foto: Dok. BNPB

SEPUTARTANGSEL.COM - Berita baik untuk warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel), baru saja status Tangsel turun dari kategori Kota dengan Risiko Tinggi penularan Covid-19 menjadi Risiko Sedang. 

Kabar tersebut disampaikan Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah di media center BNPB, Jakarta, Selasa 7 Juli 2020.

Dewi memaparkan data Peta Zonasi Wilayah Terdampak Covid-19 hasil pemutakhiran data 5 Juli 2020.

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Update Corona Indonesia 7 Juli 2020: Tambah 1.268 Positif 866 Sembuh 68 Meninggal

Sebelumnya, dalam pemutakhiran data yang dilakukan sepekan sekali hingga 28 Juni 2020, Tangsel masih termasuk dalam kategori Risiko Tinggi.

Pakar Epidemiologi ini memaparkan, dari pemetaan sepekan, zona hijau bertambah 20,2 % dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

"Sebanyak 34 % masuk kategori risiko rendah, 35% risiko sedang dan 10,7% risiko tinggi," jelas Dewi.

Baca Juga: Gempa Lagi, Kali Ini Magnitudo 5,0 di Barat Daya Pangandaran, Jawa Barat

Dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, lanjutnya, terdapat 61 kabupaten/kota tidak terdampak.

"43 kabupaten/kota masuk zona hijau karena tidak ada kasus baru, lalu 175 risiko rendah
180 risiko sedang dan 55 risiko tinggi," jelasnya.

Dewi merinci, dari zona risiko rendah naik ke risiko sedang ada 38 kabupaten/kota. Dari risiko sedang turun ke risiko rendah ada 36 kabupaten/kota.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,4 Episentrum 18 Kilometer Barat Daya Rangkasbitung Lebak Banten

Sementara dari risiko tinggi turun ke risiko sedang ada 17 kabupaten/kota termasuk Kota Tangsel. Kemudian 10 kabupaten/kota turun dari risiko rendah ke zona hijau.

Daftar 17 kabupaten/kota yang turun dari risiko tinggi ke risiko sedang.
Daftar 17 kabupaten/kota yang turun dari risiko tinggi ke risiko sedang. - Foto: Dok. BNPB
Sebagaimana diberitakan, Tangsel sampai 28 Juni 2020 menjadi satu-satunya kota dengan kategori Risiko Tinggi di Provinsi Banten.

Hal itu terlihat dalam Peta Zonasi Risiko yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di laman covid19.go.id/peta-risiko.

Baca Juga: Harga Emas Antam per Selasa 7 Juli 2020 Naik Rp3.000 ke Rp934.000 per Gram

Berdasarkan Peta Zonasi Risiko tersebut, Kota Serang menjadi satu-satunya kota yang termasuk kategori Risiko Rendah.

Sedang enam kota/kabupaten lainnya termasuk kategori Risiko Sedang, yakni Kabupaten Serang, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.

Data zonasi risiko di atas adalah berdasar perhitungan indikator-indikator per 21 Juni 2020.

Baca Juga: Ada Covid dan Corona, Lembang Park and Zoo Makin Ramai Pengunjung

Hasil Pembobotan Skor dan Zonasi Risiko Daerah akan diperbaharui secara mingguan

Dasar perhitungan indikator-indikator untuk menentukan kategori risiko sebuah wilayah disusun oleh Tim Pakar Gugus Tugas yang diketuai oleh Prof Drh. Wiku Adisasmito dengan 96 anggota terdiri dari pakar berbagai disiplin ilmu. 

Baca Juga: Mulai Hari Ini, ASN UIN Jakarta Kembali Work from Office

Di laman covid19.go.id/peta-risiko juga dijelaskan, Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.

Berikut ini adalah indikator-indikator yang digunakan:

Indikator Epidemiologi:

1. Penurunan jumlah kasus positif pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak

2. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak

3. Penurunan jumlah meninggal kasus positif pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak

4. Penurunan jumlah meninggal kasus ODP dan PDP pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak

5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak

6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak

7. Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif

8. Kenaikan jumlah selesai pemantauan dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir

9. Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk

10. Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk

Indikator Surveilans Kesehatan Masyarakat:

1. Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir

2. Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)

Indikator Pelayanan Kesehatan

1. Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS

2. Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS.***

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: BNPB


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x