Bandara Wiriadinata ini akan memenuhi kebutuhan angkutan udara wilayah yang terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa di Provinsi Jawa Barat antara lain Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Banjar, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan dan daerah lain di sekitar.
Kemudian, Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga (PWL). Rute ini akan mengakomodir area Jawa Tengah bagian barat Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas (Purwokerto), Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banjarnegara, Kebumen dan daerah lain di sekitar.
Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Mengaku Senang Dapat Layanan Fasttrack di Bandara Madinah: Cuma 10 Menit
Selanjutnya, Bandara Ngloram, Cepu, Blora (CPF), yang akan mencakup area Jawa Tengah bagian timur di Kabupaten Blora, Kabupaten Bojonegoro, sebelah barat dengan Kabupaten Grobogan (Kota Purwodadi), sebelah utara dengan Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang serta menjangkau Tuban, Ngawi Jawa Timur dan sekitar.
Terakhir, Bandara Trunojoyo, Sumenep (SUP), yang akan meningkatkan lalu lintas udara dari dan ke Pulau Madura, Jawa Timur, yang terdiri dari empat kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Selain itu, rute ini akan membuka kemudahan akses pulau-pulau yang ada di sekitarnya meliputi Gili Pandan, Pulau Bawean dan Pulau Pagerungan dan lainnya.
“Pembangunan bandar udara tersebut sebagai gerbang konektivitas, dan telah menunjukkan bahwa peran penerbangan sangat dibutuhkan dan manfaatnya yang besar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Danang.
Menurut Danang, Bandara Pondok Cabe yang berlokasi strategis dan mudah dijangkau, dinilai akan menawarkan kemudahan perjalanan udara bagi pebisnis dan wisatawan yang berasal dari kawasan Jakarta bagian selatan, Jakarta bagian timur, Tangerang Selatan, Depok, Bogor, Bekasi, dan area sekitar.
Rencananya, rute ini akan dilayani pesawat baru berteknologi modern jenis ATR 72-600 atau ATR 72-500.