"Kami menemukan 5 titik yang radiasinya di atas ambang. Sumber tersebut saat ini sudah ditemukan dan sedang diteliti di laboratorium BATAN," tambahnya.
Sebagai upaya pembersihan area terkontaminasi tersebut, Hendriyanto mengatakan telah bekerja sama dengan BATAN dan akan mempercepat proses pembersihan.
Pada hari Minggu 16 Februari 2020 pihak BATAN kembali melakukan upaya clean up.
Selain itu, Hendriyanto menjelaskan, telah dilakukan analisis terhadap air tanah di sekitar wilayah terpapar.
"Terkait dengan air tanah, sudah dilakukan pengukuran dan dipastikan air tanah di sekitar wilayah terpapar radiasi dalam kondisi tidak terkontaminasi," lanjutnya.
Baca Juga: Lucinta Luna Ngaku Pingsan Saat Diperiksa, Ini Kata Polisi
Sementara Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BATAN, Heru Umbara memastikan, zat radioaktif yang ditemukan BAPETEN bukan berasal dari reaktor yang dimiliki BATAN.
Selain melakukan clean up, pada hari Minggu 16 Februari 2020, BATAN juga melakukan Whole body Counting (WBC) terhadap sampel warga sebanyak 9 orang.
"Hasil WBC ini diharapkan dapat diketahui setelah dua hari kedepan. Hasil dari WBC ini untuk mengetahui dampak radiasi," pungkas Heru. (*)