Vettel pun merasa terkejut dan sedih melihat Rusia yang melakukan penyerangan ke Ukraina.
"Saya benar-benar terkejut dan sedih melihat apa yang terjadi. Kami akan melihat ke depan, tetapi saya pikir keputusan saya sudah dibuat." Lanjutnya.
Sesudah invasi dimulai, ada seruan di media sosial agar Grand Prix Rusia, yang dijadwalkan pada akhir pekan 23 September di Sochi, dibatalkan.
Baca Juga: Ukraina Minta Bantuan Hacker 'Underground' untuk Bertahan Melawan Rusia
Setelah Vettel memulai pemboikotan dalam acara Grand Prix Rusia, juara bertahan Formula 1 Max Verstappen, tampaknya juga setuju dengan boikot balapan tersebut.
“Ketika suatu negara berperang, tidak benar balapan di sana, itu sudah pasti,” kata pemain berusia 24 tahun itu, seperti dilansir ESPN dalam people.com.
Dalam langkah substansial, tim Formula 1 Haas, dia juga mengumumkan akan menghapus merek dari mobilnya yang menggambarkan logo perusahaan pupuk Rusia, Uralkali, untuk hari terakhir pengujian sebelum awal musim.
Haas adalah satu-satunya tim Amerika di Formula 1, dan Uralkali adalah sponsor utamanya.
"Tim Haas F1 akan menampilkan VF-22-nya dalam balutan warna putih polos, minus branding Uralkali, untuk hari ketiga dan terakhir lintasan lari di Circuit de Barcelona–Catalunya pada hari Jumat," ungkap mitra tim Haas F1 tersebut dalam pernyataannya.
"Nikita Mazepin akan berkendara seperti yang direncanakan di sesi pagi dengan Mick Schumacher mengambil alih di sore hari. Tidak ada komentar lebih lanjut yang akan dibuat saat ini mengenai kesepakatan mitra tim." Lanjutnya.