Baca Juga: Ini 10 Besar Pilkada yang Paling Banyak Disorot Media, Tangsel Termasuk
Dari 7 gol yang dilesakkan ke gawang lawan, seluruhnya dijaringkan ke gawang tim non-Eropa, yakni Arab Saudi dan Qatar.
Saat 3 kali menghadapi tim Eropa yang semuanya berakhir dengan kekalahan, tim muda Merah Putih hanya mampu mencetak sebiji gol, yakni lewat Bagas Kaffa ketika kalah telak dari Kroasia dengan skor 1-7.
Shin Tae-yong menilai, salah satu faktor yang membuat timnya kesulitan melawan tim Eropa yakni faktor perbedaan postur tubuh yang cukup mencolok.
Baca Juga: Update Corona Indonesia 28 September 2020: Dua Hari, Tambahan di Bawah 4.000 per Hari
Pemain-pemain Bulgaria, Kroasia, maupun Bosnia-Herzegovina rata-rata tinggi besar, berbeda dengan pasukan Garuda Muda yang berpostur lebih mungil khas orang Asia timur jauh.
Tantangan Taklukkan Tim Eropa Witan Sulaeman dan kawan-kawan akan kembali melawan tim Eropa, yakni skuad muda Dinamo Zagreb yang merupakan klub legendaris di Kroasia.
Shin Tae-yong paham betul problem yang lagi-lagi bakal dihadapi skuad asuhannya.
"Mereka pasti unggul di postur tubuh dibanding kami, namun pemain sudah menunjukkan perkembangan yang bagus bila bermain melawan dengan postur yang lebih tinggi dan besar," tandas Shin Tae-yong.
Baca Juga: Penerima Kartu Prakerja Gelombang 10 Diumumkan Lewat SMS, Ini Daftar yang Pasti Tidak Lolos
Untuk itu, melawan Dinamo Zagreb malam nanti, Shin telah menginstruksikan cara bermain khusus guna menyiasati keunggulan lawan.