Gejala fisik iritasi kimia akibat gas air mata sering mengakibatkan disorientasi yang memicu keadaan takut, cemas, dan panik.
Kepanikan tersebutlah yang membuat para massa berhamburan untuk menjauhi tembakan gas air mata oleh aparat. Terlebih posisi yang tidak tepat karena berada di ruang terbatas seperti stadion dengan jumlah penonton ribuan.
Ashley Parks dari Bull City Phsycotherapy mengatakan gas air mata sebabkan kematian massal akibat kepanikan dan berujung terinjak-injak.
Baca Juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan Ratusan Orang, BRI Liga 1 Dihentikan, Sampai Kapan?
“Satu hal yang pasti gas air mata menyebabkan kepanikan dan kekacauan. Kematian massal akibat terinjak-injak bisa terjadi setelah gas air mata digunakan.” Kata Ashley Parks. ***