SEPUTARTANGSEL.COM- Ketua Umun PSSI, Mochamad Iriawan dalam video call yang dilakukannya dengan pemain Timnas mengatakan ingin masuk ke ruang ganti timnas Indonesia sebelum pertandingan final leg kedua Piala AFF 2020 melawan Thailand.
Hal itu dikatakannya saat berkomunikasi melalui video dengan kapten timnas Indonesia, Evan Dimas Darmono dan Asnawi Mangkualam yang diunggah di Youtube Mochamad Iriawan pada Selasa malam, 27 Desember 2021.
Menanggapi keinginan tersebut, para penggemar sepak bola Tanah Air justru mengkhawatirkannya. Termasuk dokter yang juga influencer kesehatan, dokter Berlian Idris.
Melalui akun twitternya b i l i @berlianidris mengungkapkan perasaannya,
"Perasaan gw ga enak," ungkapnya singkat dengan emoticon menangis pada 28 Desember 2021.
Cuitan dokter muda tersebut mendapat dukungan netizen yang menyimpulkan hal yang hampir sama.
"Keknya urusan duit gede nih.. Timnas Harus Kalah," samber akun @GibraltarNc.
begitu juga dengan netizen lain di antaranya:
"Dan terjadi lagiiiii,,,," komentar @heny_lestariRI.
"Ga usah aneh2lah... Biarin pemain fokus ajalah...," harap @UAlla0879.
"Janganlah pak, yg udah" kaya gitu malah kalah," komentar @Yadiesupri1.
Baca Juga: Cacing di Dalam Media Tanam, Baik atau Buruk untuk Tumbuhan Aglonema ?
"Lebih baik jangan. Diem aja dulu di Jkt," usul @kang_akuy.
Sebelumnya beredar pengakuan Rochi Putiray salah satu mantan pemain timnas sepak bola Indonesia yang banyak gabung di Klub sepak bola Hong Kong menyebut kekalahan Timnas Indonesia saat dirinya bergabung, sengaja dilakukan.
Hal itu dikatakannya dalam perbincangan di Youtube Sport77 Official, berjudul 'Dari Kaki Retak dan Jadi Legenda di Hong Kong, Rochi Putiray Tidak Takut Apapun!' yang tayang pada 15 Desember 2021.
Dalam perbincangan tersebut Rochi mengaku di timnas rata-rata pemakai.
"Kalau saat saya masuk Timnas di awal-awal, menjadi juara pasti akan lebih malu karena doping. Sehingga lebih memilih untuk tidak juara," akunya.
Kalau flashback 1997 kita bisa juara karena itu tim terbaik, mainnya bagus-bagus, tapi karena kasusnya berhenti di tes doping. ***