Meski telah pindah kewarganegaraan, aksi lelang medali yang dilakukan Krystsina nampaknya menjadi wujud kepeduliannya terhadap para atlet yang ada di negaranya terdahulu.
Nama Krystsina Tsimanouskaya, memang sempat menjadi perbincangan pada kompetisi Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Atta Halilintar Borong 5 Truk untuk Bagi-bagi Nasi Padang Gratis ke Warga se Jabodetabek
Pasalnya, atlet tersebut mengaku dipaksa kembali pulang ke negaranya di Belarusia namun ia menolak dan memutuskan untuk berpindah kewarganegaraan.
Bukan tanpa alasan, Krystsina Tsimanouskaya menolak dipulangkan karena takut akan resiko yang harus ia hadapi saat tiba di negaranya.
“Seandainya saya kembali ke Belarusia, dua hal bisa terjadi. Saya akan dikirim ke rumah sakit jiwa atau ke penjara,” ujar Krystsina.
Baca Juga: Kwartir Nasional Gelar Upacara di Atas Kapal dan Tabur Bunga di Laut Jelang Hari Pramuka ke-60 Tahun
Didepaknya Krystsina dari Olimpiade Tokyo bukan tanpa alasan, saat itu Krystsina menolak permintaan pelatihnya untuk melakukan lomba lari jarak jauh tambahan 4x400 meter untuk menggantikan pelari lainnya yang tidak lolos tes doping.
Karena penolakan tersebut Krystsina tidak diijinkan berpartisipasi pada pertandingan yang seharusnya dia ikuti yaitu lari cepat 200 meter, hingga Krystsina menumpahkan emosinya di social media.
“Saya mencoba menanyakan kepada pelatih kepala yang mengabaikan saya. Saat itu saya merasa diri saya dan kerja keras yang saya lakukan tidak dihargai. Emosi yang mengambil alih membuat saya membicarakannya di Instagram saya,” ujar Krystsina.