Salut! Hormati Mane dan Salah, Liverpool Rayakan Juara Tanpa Pesta Alkohol

- 20 Desember 2020, 14:30 WIB
Liverpool Pesta Gol di Markas Crystal Palace, Salah dan Mane Cetak Dua Gol
Liverpool Pesta Gol di Markas Crystal Palace, Salah dan Mane Cetak Dua Gol /Instagram.com/liverpoolfc/Liverpool FC

SEPUTARTANGSEL.COM - Toleransi diperlihatkan skuat Liverpool kala merayakan kemenangan paruh musim Liga Inggris.

Liverpool yang punya dua pemain andalan beragama Islam, yakni Sadio Mane dan Mohamed Salah, sedikit merubah tradisi dalam merayakan kemenangan. Pesta juara The Reds dibuat tanpa alkohol untuk menghormati Mane dan Salah.

Liverpool yang merengkuh sukses besar musim lalu tak bisa lepas dari peran keduanya yang mengangkat prestasi tim. Pasukan Jurgen Klopp bisa mengakhiri puasa gelar juara Liga Inggris selama 30 tahun.

Baca Juga: Klasemen Liga Inggris: Everton Melesat, Arsenal Masuk Jurang Degradasi

Baca Juga: Menteri Pertahanan Prabowo Dorong Setiap Anak Bangsa Bela Negara

Peran Mane dan Salah memang diakui menjadi pembeda Liverpool dalam 5 tahun terakhir. Kedua pemain asal Benua Afrika itu menjadi juru gedor andalan Liverpool sejak ditangani Klopp.

Mane, yang berasal dari Senegal, bisa membuat 22 gol. Sementara Salah, yang merupakan pemain Timnas Mesir, melesakkan 23 gol.

Kapten Jordan Henderson menjelaskan, para pemain Liverpool menghormati kedua rekannya itu. Sampai-sampai, pesta juara liga yang diraih digelar tanpa alkohol.

"Perayaan mengangkat trofinya berlangsung tanpa alkohol karena Mo dan Sadio," kata Henderson kepada The Times, Sabtu 19 Desember 2020.

Baca Juga: Pelaku Ekonomi Kreatif Didorong Terus Berkreasi Agar Tidak Terpuruk

Baca Juga: Dapatkan Dana Bantuan Pendidikan Rp1 Juta dari Kemendikbud, Begini Caranya: Tanpa Mendaftarkan Diri

"Dengan tidak adanya intoleransi di ruang ganti, kenapa hal itu masih ada di luar sana?" katanya.

Secara pribadi, Henderson juga memuji bagaimana perjuangan Mane dan Salah menjadi salah satu pesepakbola terbaik saat ini. Ia mengaku terharu dengan perjuangan keduanya yang memulai karir sepak bola dari bawah.

"Saya melihat Sadio dan Mo dan mereka berasal dari pedesaan, sehingga apa yang mereka raih luar biasa. Mereka menunjukkan bahwa keberhasilannya saat ini adalah bukti kelas sosial dan agama bukan penghalang untuk meraih sukses," katanya.

Baca Juga: Link Live Streaming Grand Final Master Chef Indonesia Season 7, Minggu Sore

Baca Juga: Bakal Jadi Klaster Baru, Antrean Calon Penumpang Pemeriksaan Kesehatan di Bandara Sukarno-Hatta

"Ketika kami berada di kolam dan Sadio berenang, dia bilang dirinya belajar renang karena tinggal di kampung yang terletak di tepi sungai. Jadi, dia terbiasa berenang."

"Saya melihat perjalanan saya dan merasa begitu beruntung, yang dari keluarga kelas pekerja, tapi saya tak pernah punya pengalaman yang mereka lalui seperti mereka," imbuh Henderson.***

Editor: Fandi Permana


Tags

Terkait

Terkini

x