SEPUTARTANGSEL.COM- Bendera Indonesia tak akan berkibar di Denmark saat Tim Thomas Cup Indonesia berhasil menyingkirkan Denmark dan masuk Final berhadapan dengan China.
Mendengar berita tersebut Netizen berontak, termasuk mantan Menpora Roy Suryo.
Pada cuitannya beberapa waktu lalu Roy Suryo mengkritik Pemerintah dalam hal ini Menpora agar mengevaluasi kinerja LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia).
"Pemerintah dlm hal ini Kemenpora, harus Evaluasi serius KOI & khususnya LADI (yg setahun ini gonta-ganti Pengurus sampai 3x)," kritik Roy Suryo di akun twitternya pada 8 Oktober 2021.
Ia juga membandingkan dengan kebijakannya saat menjadi Menpora yang disebutnya sudah merintis laboratorium Anti Doping di ITB dan kerja sama dengan Inggris.
"Padahal dulu th 2013 saja kita malah sudah merintis Lab Anti Doping di ITB & kerjasama dgn British. Salilagi ini Serius, kasihan Nasib Atlet2 kita," tambah Roy di akunnya @KRMTRoySuryo2.
Sebelumnya Pemerintah beralasan tidak terpenuhi sampel doping yang dikirmkan hingga mendapatkan sanksi dari WADA (World Anti Doping Agency) karena kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang menyebabkan tidak digelarnya ajang olahraga selama 2020 lalu.
Selain itu, alasan pengiriman sampel yang masih harus dilakukan di luar negeri karena di Indonesia belum memiliki laboratoriumnya menjadi hambatan.
Selain Indonesia, WADA juga menjatuhkan sanksinya kepada Korea Utara dan Thailand.
Roy Suryo menyebut hal ini sebagai hal yang serius. Karena dengan sanksi yang diberikan Indonesia meski atletnya diperbolehkan ikut bertanding di event event dunia, Indonesia tak diizinkan menggelar event-event olahraga kelas dunia.
"Juga tdk bisa masuk Dewan di Komite, Meski Atlet2 masih boleh berlaga di LN," terang Roy Suryo. ***