Olimpiade Tokyo, Staf Medis Siap Dikirimkan dan Vaksin Tersedia

20 Mei 2021, 23:50 WIB
Cincin Olimpiade terlihat di depan Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Lausanne Swiss. /Sumber: Antara Foto / Reuters / Denis Balibouse/

SEPUTARTANGSEL.COM – Staf medis siap dikirimkan ke Olimpiade Tokyo sebagai bagian dari upaya menangani pandemi virus corona.

Hal ini disampaikan Kepala Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach dalam pembahasan awal pertemuan virtual tiga hari antara Jepang dan Komisi Koordinasi IOC.

Organisasinya telah menawarkan personel medis tambahan kepada panitia penyelenggara Tokyo untuk membantu pelaksanaan penanggulangan Covid-19 di desa atlet dan venue.

Baca Juga: Presiden Atletik Dunia Yakin Olimpiade Bisa Berjalan Asal Ada Vaksin

Kepada perwakilan dari badan penyelenggara dan pemerintah Jepang, presiden IOC mengharapkan lebih dari 80 persen penduduk desa atlet divaksinasi selama Olimpiade dan Paralimpiade.

Thomas Bach menyakini langkah-langkah pencegahan penyebaran virus yang menyeluruh akan memungkinkan Olimpiade digelar aman dan terjamin hanya dalam waktu dua bulan.

"Prinsip terpenting sangat jelas. Desa Olimpiade adalah tempat yang aman, dan Olimpiade serta Paralimpiade Tokyo 2020 akan diselenggarakan dengan cara yang aman," kata Bach pada Rabu, 19 Mei 2021.

Baca Juga: 230 Korban Tewas di Gaza, 1.700 Lebih Terluka

"Kami harus berkonsentrasi pada penyelenggaraan Olimpiade yang aman dan terjamin ini karena upacara pembukaan tinggal 65 hari lagi."

Pertemuan virtual yang akan berlangsung hingga Jumat itu merupakan pertemuan ke-11 dan terakhir antara Jepang dan komisi IOC sebelum Olimpiade mulai pada 23 Juli.

"Agar pertandingan berhasil, kami harus menyelesaikan berbagai masalah dan mempercepat persiapan kami," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike.

Baca Juga: Ekstremis Israel Menyerang Biarawan Kristen, Satu Luka di Mata

Yuriko Koike memberi pengarahan kepada IOC tentang situasi pandemi di ibu kota Jepang itu.

Tawaran IOC untuk memberikan dukungan lebih luas untuk Olimpiade Tokyo muncul di tengah meningkatnya keprihatinan publik di Jepang yang berpendapat menjadi tuan rumah acara olahraga global tersebut dapat menambah tekanan kepada sistem medis negara tersebut.

Awal bulan ini, IOC mengatakan raksasa farmasi AS Pfizer Inc akan menyediakan vaksin untuk peserta Olimpiade dan Paralimpiade. Atlet Jepang diharapkan mulai menerima vaksin awal Juni.

Baca Juga: Presiden Palestina: Israel Melakukan Kejahatan Perang di Gaza

Menteri Olimpiade Jepang Tamayo Marukawa mengatakan penting bagi para pemangku kepentingan yang mengunjungi Jepang, termasuk jurnalis, untuk diinokulasi untuk virus tersebut. Demikian dikutip dari Antara.

Olimpiade Tokyo kian dekat. Tetapi Jepang masih bergulat dengan infeksi dan peluncuran vaksin tetap lambat di kalangan masyarakat.

Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo diperkirakan akan diikuti sekitar 15.000 atlet dari seluruh dunia. Pada prinsipnya, para atlet akan diskrining setiap hari dan diharuskan meminimalkan interaksi fisik dengan orang lain selama pertandingan untuk mencegah penyebaran virus. ***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler